Sutradara James Gunn Membocorkan Motivasi Seluruh Tokoh Guardians of the Galaxy 2
Setelah menyelamatkan galaksi di film pertamanya, apa motivasi para tokoh Guardians of the Galaxy 2 di sekuelnya ini? Sutradara James Gunn memberi jawabannya!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menyelamatkan galaksi di film pertamanya, apa motivasi para tokoh Guardians of the Galaxy 2 di sekuelnya ini? Sutradara James Gunn memberi jawabannya!
[duniaku_baca_juga]
Tokoh Guardians of the Galaxy 2 memang akan lebih banyak dari film pertamanya. Lihat saja gambar di atas. Selain para anggota asli tim, ada juga Yondu dan Nebula, dua tokoh dari film pertama yang akhirnya akan bergabung resmi menjadi bagian pelindung galaksi. Ada juga Mantis, wanita pembaca pikiran yang imut.
Apa kira-kira motivasi para tokoh Guardians of the Galaxy 2? Inilah tanggapan sutradara James Gunn.
[duniaku_adsense]
"That's the first thing people say when they see the movie. The first movie was about Peter Quill, and the second movie has every single character have a complete arc, a complete story. They each learn something. It's a story about Peter Quill, with his father, but also his abusive step-father, Yondu."
Yang pertama disampaikan oleh James Gunn adalah soal Peter Quill, alias Star-Lord. Guardians of the Galaxy 2 akan menyajikan kisah hubungan ayah-anak antara Star-Lord dengan Ego, ayahnya. Juga dengan Yondu, ayah angkatnya yang di film pertama diperlihatkan gemar menakuti Star-Lord tapi diam-diam peduli kepadanya.
Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana tepatnya hubungan Star-Lord dengan ayahnya, Ego. Yondu bukan figur ayah ideal, namun pria yang satu itu tidak mau mengantar Star-Lord ke ayahnya karena - katanya - Ego bahkan bisa membuat Yondu sebal.
[read_more id="300697"]
"It's about Nebula's relationship with her sister, Gamora, and how that's not all that we saw in the first movie. It's a lot deeper and more complicated than that. We thought in the first movie that Gamora was the good guy, and Nebula's the bad guy, but that really isn't the whole story."
Nebula juga akan mendapat sorotan. Terutama hubungannya dengan saudarinya, Gamora. Di film sebelumnya sih Gamora yang mengkhianati Thanos pertama kali terasa sebagai tokoh baik. Sebaliknya, Nebula yang sepenuh hati mendukung misi Ronan untuk menghancurkan Xandar terasa sebagai karakter jahat. Seperti bisa kamu baca di kutipan di atas, masih ada sisi lain dalam hubungan kakak-beradik ini.
Sebelumnya, Nebula juga sempat mengatakan kalau di antara para saudara-saudarinya, Gamora bukan yang paling ia benci. Tentu setelah itu Nebula lanjut hampir membunuh Gamora, tapi rasanya memang ada kasih sayang antara saudari di antara kedua anak angkat Thanos ini. Dan itu mungkin kunci kenapa Nebula beralih mau jadi anggota Guardians.
"I think it's a story about this poor little Rocket, who is in search of a father and in search of somebody to give a shit, who cannot find it, and maybe does a little bit with Michael Rooker's character."
Rocket adalah tokoh paling menarik di film pertamanya. Dia adalah rakun yang telah dimodifikasi hingga bisa bicara dan memiliki kecerdasan luar biasa. Bahkan mungkin lebih tinggi bila dibanding semua anggota asli Guardians.
Film kedua ini, dari kutipan Gunn di atas, akan menjadi kesempatan bagi Rocket untuk menemukan figur ayah. Dan sepertinya dia akan menemukan yang ia cari di sosok Yondu (karakter yang diperankan Michael Rooker).
Mengingat sifat Rocket yang liar, mungkin dia memang akan lebih cocok dengan Yondu ketimbang Yondu dengan Peter Quill si anak angkatnya.
Bagaimana dengan tokoh Guardians of the Galaxy 2 yang lain? Kamu bisa baca lanjutannya di halaman kedua!
[duniaku_baca_juga]
"It's about Dave Bautista and Mantis together, who become on the one hand close friends, and then on the other hand she's a surrogate daughter for the daughter that was murdered."
Keluarga Drax (diperankan Dave Bautista) dibunuh oleh Ronan. Walau di sepanjang trailer Drax dan Mantis tidak diperlihatkan berinteraksi banyak (selain momen konyol di mana Drax terlambat memperingatkan Mantis ada obyek jatuh ke arahnya), ternyata hubungan Drax dan Mantis akan sangat dekat.
[duniaku_adsense]
Tak hanya mereka akan menjadi teman dekat, Drax juga akan menganggap Mantis sebagai figur pengganti dari anaknya yang mati. Apakah Mantis bersedia dianggap seperti itu? Terkadang, hal-hal begini bisa membangkitkan konflik minor. Terutama karena Mantis dapat merasakan emosi orang di sekitarnya.
[read_more id="299445"]
"And of course Baby Groot's relationship with all of them, they are the worst parents in the entire world! Who else brings a two-year-old son into a giant battle with a giant monster? Terrible parents! And maybe Gamora and Rocket are better than the other two. The other two are terrible. All of those things come together in a way that seems pretty magical."
Film ini juga akan menyorot Groot, tokoh Guardians of the Galaxy 2 paling imut. Gunn dengan jenaka menyorot fakta kalau tim Guardians adalah orang tua paling buruk di seluruh dunia. Walau Groot kecil ini masih berpikir seperti bocah dua tahun, mereka sudah membawanya untuk melawan monster raksasa.
Uniknya sih Gunn menyampaikan kalau Gamora dan Rocket adalah figur orang tua yang lebih baik bagi Groot dibanding rekan-rekannya. Rocket mungkin tidak mengherankan, mengingat dia dulunya adalah partner setia Groot dan yang paling terpukul saat Groot mengorbankan diri. Tapi lucu juga Drax, yang pernah betul-betul menjadi ayah, tergolong sebagai salah satu figur orang tua buruk untuk Groot.
Hubungan para karakter ini lalu akan membaur menjadi sebuah pengalaman yang magis dan memikat. Setidaknya, begitulah menurut Gunn.
Pertanyaannya adalah: apakah James Gunn bisa menyajikan semua sub plot ini dengan menarik dan memuaskan? Karena kalau dibaca dari pemaparannya saja, Guardians of the Galaxy 2 terasa lebih padat dari Batman v Superman. Dan kamu tahu sendiri kalau BvS ditanggapi negatif karena muatan sub plotnya yang tidak tersaji baik.
Guardians of the Galaxy pertama sih tersaji dengan kuat. Gunn secara tak terduga bisa menyajikan petualangan memikat dari tokoh-tokoh yang awalnya tidak terkenal, menghadapi Ronan yang cukup efektif dan menakutkan untuk ukuran penjahat film Marvel. Tapi film itu memiliki fokus utama kepada Star-Lord, sedangkan yang lain hanya menjadi pendukung. Tidak semuanya memiliki alur perkembangan karakter sendiri, seperti yang dijanjikan oleh Gunn di sini.
Tapi kalau Gunn berhasil? Wah, sudah tentu film ini akan terasa sangat memuaskan. Jarang-jarang tokoh film Marvel Cinematic Universe mengalami perkembangan karakter di filmnya sendiri. Bahkan Tony Stark saja baru terasa berkembang sebagai karakter setelah kejadian di Avengers pertama.
Kita lihat saja bagaimana hasilnya nanti. Penantian kamu tidak akan lama. Guardians of the Galaxy 2 akan rilis 5 Mei 2017 di Amerika dan sepertinya akhir April di Indonesia. Film ini akan mengawali rentetan judul Marvel Cinematic Universe di tahun 2017.