Isshoni Tanoshimimashou, Jepang Doeloe di Universitas Brawijaya!
Kemarin tepatnya di Minggu 12 Mei 2013, Isshoni Tanoshimimashou, sebuah event besar yang diadakan oleh jurusan bahasa Jepang Universitas Brawijaya Malang telah diadakan. Berbagai acara tentu saja mengisi keseruannya. Cosplay, stan, musik, dan masih banyak lainnya.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tepatnya hari Minggu kemarin saya berkesempatan hadir di salah satu event tahunan mahasiswa sastra Jepang, dengan nama Isshoni Tanoshimimashou. Acara ini merupakan acara ke delapan selama penyelenggaraannya hingga saat ini. Dengan mengusung tema Mukashi no Nihon ( Jepang Tempo Dulu ), para mahasiswa sastra Jepang telah menghadirkan sebuah acara yang cukup sukses, dan menurut banyak orang, event ini merupakan yang teramai daripada sebelumnya.
Seperti banyak acara yang pernah saya hadiri, disini berbagai macam lomba yang terbagi menjadi sembilan kategori dalam dua hari. Kesembilannya adalah lomba-lomba seperti, cerdas cermat, pidato (benron), shodo (seni menulis), membuat manga, menggambar fanart, karaoke, kakikikitori, cosplay, dan band. Sasaran utama dari acara ini tentu saja para siswa SMA di Jawa Timur dan Bali.
Universitas Brawijaya[/caption]
Well, seperti acara serupa lainnya, stan-stan komunitas, makanan, dan banyak lainnya juga hadir di event ini. Total 21 stand hadir di bazaarnya. Mulai dari stand yukata, pameran tiruan benda-benda asli Jepang, rumah hantu, stan makanan-makanan khas Jepang hasil kreasi lokal, komunitas fan-fan musik pop Jepang, dan masih banyak lainnya.
Berkeliling sesaat baru memasuki bazaar, saya disuguhkan dengan kepadatan jalan-jalannya, yang bisa dibilang memang tepat pada jam-jam paling ramai pada hari Minggu di event ini. Tapi namanya kota Malang, aura berangin yang sejuk, dan mungkin karena sudah lama menetap di Surabaya, siang menjadi tidak terasa terlalu terik.
Stand makanan[/caption]
Di gerbang awal sudah disambut dengan berbagai macam stan merah makanan. Dengan harga cukup terjangkau, saya bisa menikmati beberapa makanan khas Jepang namun diolah sehingga cita rasanya tetap lokal dengan nama Jepang. Bagi yang tertarik membeli berbagai macam pernak-pernik dan makanan khas Jepang, mereka mendapatkannya disini.
Stand makanan Luffy sangat laris diserbu pengunjung[/caption]
Pameran pemenang kompetisi Manga dan Fanart[/caption]
Sempat melihat-lihat daftar pemenang kompetisi Manga dan Fanart, saya langsung lanjut untuk memasuki gedung fakultas sastra untuk melihat isinya. Disini berbagai stand dari jurusan bahasa lainnya juga membuka stand masing-masing. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah rumah hantunya. Setelah mencoba masuk, tetap agak serem juga meskipun sudah jelas hantunya palsu. Hantu jepangnya juga ditemani pocong.
Promosi rumah hantu Obake[/caption]
Lanjut naik ke lantai berikutnya untuk melihat ruang pameran pernak-pernak khas Jepang.
Kaligrafinya Jepang[/caption]
Berbagai pakaian khas[/caption]
Badminton?[/caption]
Lanjut kehalaman berikutnya .
Tentu saja Jepang tidak lengkap kalau tidak diisi dengan bumbu-bumbu pop culturenya. Tidak lain tidak bukan adalah Cosplay. Salah satu penarik perhatian pengunjung sekaligus yang membuat banyak orang ingin mendatangi event-event seperti Isshoni Tanoshimimashou ini.
Full Metal Alchemist cosplay, deshou?[/caption]
Memang menjadi daya tarik tersendiri melihat cosplay yang bisa jadi merupakan agenda wajib demi menghadirkan pengunjung ke event-event seperti ini. Fakta bahwa kebanyakan penggemar budaya Jepang juga menggemari pop culture anime bisa jadi menjadi alasan mengapa cosplay begitu digandrungi. Coba saja adakan angket untuk para pengunjung, yang saya rasa pasti banyak yang memilih karena ingin berfoto dengan karakter anime kesukaan mereka.
Keren tidak? Mungkin yang lebih luar biasa adalah fenomena cross-dress. Seperti apa fenomena ini, langsung cek foto dibawah ini. Warning karena bagi orang yang belum terbiasa melihat cosplay mungkin akan tertawa terbahak-bahak dan merasa sedikit aneh.
Khusus bagi para lelaki, pasti agak merasa ngeh ketika melihat hal seperti ini. Crossdress itu ketika seorang lelaki menggunakan pakaian yang digunakan oleh karakter wanita, dan juga sebaliknya. Kalau dari saya pribadi, mungkin biasa saja ketika melihat perempuan mengenakan pakaian cosplay lelaki. Ketika melihat yang seperti gambar diatas, saya menjadi tertawa terbahak-bahak. Pastinya mereka, sang crossdresser punya alasan tersendiri ketika memutuskan menggunakannya. Apapun alasan tersebut, salah satu daya tarik cosplay bisa jadi adalah fenomena ini.
Lanjut menuju acara berikutnya, yakni acara puncak. Yah, ditutup dengan band bintang tamu beserta atraksi kembang api, acara ini berakhir dengan sukses. Beberapa orang memberikan pendapatnya ke saya bahwa acara ini termasuk yang terbesar daripada acara-acara yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Namun yang saya ingin tekankan sih hanya konsep acara yang mungkin agak terlalu monoton dari berbagai event seperti ini di tempat-tempat yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Well, semuanya kembali ke pendapat pribadi sendiri. Bagaimana dengan teman-teman ?