Video Games Concert Volume II Sukses Memukau! Ini Kesan Duniaku.com
"One Winged Angel" adalah salah satu highlight event ini

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, Duniaku.com - Addie MS bersama Twilite Orchestra telah menggelar "Video Game Concert Volume II" pada hari Sabtu (22/2/2025) di Tennis Indoor Senayan.
Saya termasuk yang hadir ke acara. Bagaimana kesan saya soal acara ini? Simak di bawah inI!
1. Opening act dari Kandis
Dalam artikel Duniaku.com yang membahas Video Game Concert Volume II, saya sudah menyorot kolaborasi menarik acara ini dengan grup vokal K-Pop, Kandis.
Hello, Nine, Venny, dan Looky dari Kandis tampil sebagai opening act dalam konser yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga lebih dari 22.00 ini. Sejak awal, mereka langsung menunjukkan bahwa kemampuan vokal mereka bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.
Kandis membawakan serangkaian lagu yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, baik dari segi teknik vokal maupun emosi yang harus disampaikan:
"Legends Never Die" (League of Legends)
"Weight of the World" (NieR: Automata)
"One" (RF Online)
"Kiss Me Goodbye" (Final Fantasy XII)
"Simple and Clean" (Kingdom Hearts)
Beberapa lagu mereka bawakan secara penuh dengan formasi lengkap, sementara yang lain hanya dinyanyikan oleh sebagian anggota. Namun, dalam setiap penampilan, para member Kandis sukses menyuguhkan interpretasi yang begitu memikat dan penuh penghayatan.
Jika harus memilih penampilan yang paling berkesan dari opening act ini, "Legends Never Die" terasa begitu kuat dan menggugah. Lagu ini langsung menetapkan standar tinggi sejak awal konser, menegaskan bahwa Video Game Concert Volume II akan menjadi pengalaman yang spektakuler.
Selain itu, saya juga sangat menikmati cara Kandis membawakan "Simple and Clean". Lagu yang ikonik bagi para penggemar Kingdom Hearts ini terasa begitu menyentuh dalam interpretasi mereka, memberikan nuansa nostalgia yang indah sebelum konser utama dimulai.
Setelah Kandis menyelesaikan opening act, baru giliran Addie MS dan Twilite Orchestra tampil. Namun itu bukan berarti peran mereka sudah selesai karena Hello dan para anggota Kandis masih terlibat dalam beberapa pembawaan lagu bahkan di sesi utama.
Baca Juga: Info Video Game Concert Volume II di Stadion Tennis IndoorSenayan!
2. Highlight dari Sesi 1
Sesi 1 menyajikan beragam pilihan lagu dari dunia video game, menghadirkan komposisi yang tak hanya epik, tetapi juga penuh nostalgia:
"Liberi Fatali" (Final Fantasy VIII)
"The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom Main Theme" (The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom)
"Suikoden II Opening Theme" (Suikoden II)
"Melodies of Life" (Final Fantasy IX)
"The Edge of Dawn (Seasons of Warfare)" (Fire Emblem: Three Houses)
"Super Mario Bros. Medley" (Super Mario Bros.)
"Eyes on Me" (Final Fantasy VIII)
"Theme of Prontera" (Ragnarok Online)
"To Zanarkand" (Final Fantasy X)
"Pokémon Trainer Battle!" (Pokémon)
"Tatakau Monotachi" (Final Fantasy VII)
"Stormblood Theme: Triumph" (Final Fantasy XIV)
Sebagai seorang gamer millennial, saya merasa sesi ini begitu mengena karena banyak lagu yang membangkitkan kenangan. Setiap komposisi menghadirkan nuansa yang berbeda—mulai dari yang megah dan dramatis seperti "Liberi Fatali", yang ringan dan penuh keceriaan seperti "Super Mario Bros. Medley", hingga yang menyentuh dan emosional seperti "Melodies of Life".
Lantas, bagian mana yang paling mencuri perhatian saya? Wah, itu pertanyaan yang sulit.
Hello dari Kandis membawakan "Eyes on Me", lagu yang sangat berkesan bagi saya karena menjadi salah satu ending theme pertama dalam game yang saya dengar dinyanyikan dengan vokal. Interpretasi Hello terasa begitu indah dan penuh penghayatan.
"Liberi Fatali" dibuka dengan kekuatan penuh, didukung oleh choir, dan langsung menciptakan atmosfer megah yang menjadi awal yang sempurna untuk sesi ini.
Meutia Amanda sukses menyampaikan emosi mendalam dalam "Melodies of Life" dan "The Edge of Dawn (Seasons of Warfare)", dua lagu yang masing-masing membawa narasi yang kuat dan menyentuh hati.
Tristan Juliano menghadirkan versi piano dari salah satu BGM paling ikonis dari Final Fantasy X, "To Zanarkand", yang terdengar begitu melankolis dan menghanyutkan.
Kevin Aprilio didukung orkestra membawakan "Tatakau Monotachi", salah satu battle theme paling legendaris dari Final Fantasy VII, dengan penuh intensitas.
Puncaknya, Tristan dan Kevin bahkan berkolaborasi memainkan "Pokémon Trainer Battle!", menciptakan momen yang seru dan penuh energi.
Namun, jika harus memilih satu penampilan yang paling berkesan bagi saya, maka jawabannya tetap "Liberi Fatali".
Lagu ini adalah pembuka epik Final Fantasy VIII, yang sejak awal FMV perdananya sudah memberikan kesan bahwa pemain akan menjalani petualangan yang luar biasa.
Dan di konser ini, "Liberi Fatali" kembali menghadirkan sensasi yang sama—menegaskan sejak awal bahwa Sesi 1 ini akan menjadi pengalaman yang megah dan tak terlupakan.
3. Highlight dari Sesi 2
Sesi 2 benar-benar dirancang sebagai main event. Pilihan lagunya luar biasa kuat, menghadirkan deretan komposisi yang tidak hanya epik, tetapi juga sangat berkesan:
"Final Fantasy Theme" (Final Fantasy)
"Divinity I" (Final Fantasy VII: Advent Children)
"Proof of a Hero" (Monster Hunter)
"Chocobo Theme" (Final Fantasy)
"Suteki Da Ne" (Final Fantasy X)
"Happy Journey" (Genshin Impact)
"PUBG Mobile Theme Music" (PUBG Mobile)
"Baka Mitai" (Yakuza 5)
"Snake Eater" (Metal Gear Solid 3)
"Dota 2 Main Menu Theme" (Dota 2)
"No Promises to Keep" (Final Fantasy VII Rebirth)
"One-Winged Angel" (Final Fantasy VII)
Set lagu ini begitu kuat hingga seharusnya sulit memilih favorit. Tapi uniknya? Saya sama sekali tidak ragu—jawaban saya jelas: "One-Winged Angel."
Addie MS dan Twilite Orchestra, didukung oleh choir yang megah, sukses menyajikan lagu tema pertarungan legendaris melawan Sephiroth ini dengan penuh intensitas. Bagian gitar listriknya benar-benar memukau, memberikan hentakan yang begitu khas dan menggugah adrenalin.
Yang lebih mengesankan? "One-Winged Angel" tidak hanya dibawakan sekali. Lagu ini kembali dimainkan sebagai encore kedua, menutup konser dengan cara yang benar-benar spektakuler. Dan meskipun sudah dimainkan sebelumnya, performanya tetap se-epik dan segila yang pertama.
Namun, tentu saja, lagu-lagu lain juga tampil luar biasa. Seperti yang saya tegaskan sebelumnya, ini adalah sesi dengan setlist yang sangat kuat, dan banyak penampilan yang benar-benar mencuri perhatian.
"Baka Mitai" (Yakuza 5) terdengar begitu menyayat, dengan vokal Danu Kusuma yang sukses menangkap perasaan galau mendalam dari liriknya.
Evelyn Wijaya menghadirkan "Snake Eater" dengan vokal yang luar biasa. Ini adalah lagu yang secara teknis tidak mudah untuk dinyanyikan, tetapi Evelyn berhasil menyajikannya dengan karakteristiknya sendiri, menciptakan kesan yang unik dan tak terlupakan.
Sebagai seorang pemain kelas berat PUBG Mobile yang sudah bertahun-tahun mendengar lagu tema game ini, saya benar-benar terkesan dengan bagaimana Addie MS dan Twilite Orchestra menghadirkan salah satu rendisi paling epik dari PUBG Mobile Theme Music yang saya dengar sejauh ini. Aransemennya begitu megah dan menghadirkan atmosfer yang jauh lebih besar daripada versi orisinalnya.
Saya jadi membayangkan bagaimana kerennya kalau versi ini bisa disajikan untuk acara macam PUBG Mobile Global Championship (PMGC).
Sesi 2 ini benar-benar menggambarkan bagaimana konser ini dirancang untuk meninggalkan kesan mendalam. Dan dengan penutup sekuat "One-Winged Angel", Video Game Concert Volume II ditutup dengan cara yang tak hanya spektakuler, tetapi juga benar-benar ikonik.
4. Kesimpulan dan harapan
Singkatnya? Sebagai seorang gamer millennial, saya benar-benar menikmati setiap pilihan lagu yang disajikan di konser ini.
Addie MS dan Twilite Orchestra, bersama para penyanyi yang membawakan vokal, sukses menghadirkan pengalaman musikal yang luar biasa. Setiap komposisi terasa hidup, membawa kembali kenangan dari game-game yang sudah menemani kita bertahun-tahun.
Dari keseluruhan konser, lagu favorit saya tetap "One-Winged Angel" dari sesi 2—sebuah penampilan yang begitu epik dan meninggalkan kesan mendalam.
Harapan untuk ke depan?
Dengan kemampuan Addie MS dan Twilite Orchestra dalam menghidupkan musik video game, saya jadi penasaran—bagaimana kalau suatu hari nanti mereka membawakan musik dari game-game FromSoftware?
Bayangkan dua babak dari Ludwig, the Holy Blade (Bloodborne), megahnya Soul of Cinder (Dark Souls III), atau bahkan tema utama Elden Ring dimainkan dengan aransemen orkestra penuh. Rasanya itu akan menjadi momen yang tak terlupakan jika terjadi di Video Games Concert Volume III.
Tapi tentu, itu hanya harapan saya.
Kalau menurut kamu gimana? Lagu apa yang ingin kamu dengar di konser selanjutnya? Tulis di kolom komentar!
Baca Juga: Konser One Piece Music Symphony Sukses Digelar di Jakarta!