Berikut Inilah Lima Momen Terbaik Inside Out!
Peringatan: mengandung spoiler. Setiap adegan ini juga dianjurkan ditonton langsung di bioskop dulu, untuk merasakan kejutannya!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
SPOILER ALERT!!
Sebagai film animasi yang sangat berkualitas, Inside Out memiliki banyak momen menonjol. Apa saja? Berikut adalah lima contoh momen terbaik Inside Out! Tentunya, seperti yang tertulis besar-besar di atas, artikel ini mengandung spoiler. Kalau kamu belum menonton, silakan coba tonton saja dulu, lalu lihat apakah momen terbaikmu masuk ke dalam artikel ini!
[page_break no="5" title="Abstract Thoughts"]
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/08/Momen-Terbaik-Inside-Out-Pulau-Kepribadian.jpg">Sejak awal film, sudah ditunjukkan kalau Pulau Kepribadian di benak Riley benar-benar berharga demi kesehatan jiwanya, dan juga dianggap sangat penting oleh para personifikasi kepribadian. Ketika absennya Joy membuat tiga emosi tersisa (Fear, Anger, Disgust) menyebabkan runtuhnya salah satu pulau, Goofball Island, tiba-tiba menghilangnya Joy dan Sadness menjadi masalah yang benar-benar serius. Adegan ini dengan sukses menunjukkan betapa tertekannya Riley terhadap situasi baru yang ia hadapi, dan ancaman kalau Joy terlambat kembali, bisa jadi tidak ada bagian kepribadian Riley yang bisa diselamatkan.
Dan sepanjang film pulau-pulau ini memang rontok, satu demi satu, memberikan alasan kuat bagi penonton untuk waswas dan penasaran bagaimana konflik di film ini bisa berakhir dengan hasil terbaik bagi Riley.
[page_break no="3" title="Resolusi Konflik Riley"]
Fokus Inside Out terbagi menjadi dua: kehidupan Riley di dunia nyata, serta aktivitas fantastis para personifikasi emosi di dalam benaknya. Saat Inside Out mencapai klimaks, plot Riley dan plot para emosi pun mencapai ujungnya... dan keduanya berakhir dengan sangat menyentuh.
Plot Riley keseluruhan pasti dapat mengena untuk anak yang pernah merasakan pengalamannya: pindah tiba-tiba dari lingkungan familier ke tempat yang sama sekali asing, dan terlihat lebih buruk/menakutkan dibanding tempat sebelumnya. Benak Riley pun sudah ingin menjerit sejak awal, terlihat dari dorongan Sadness untuk menyentuh beberapa Ingatan Inti.
Absennya kesedihan dan kegembiraan dari panel emosi membuat gejolak yang ia rasakan cukup menyakitkan, bahkan ke penonton. Terutama setelah panel emosinya mati, menandakan anak yang baru berusia sebelas tahun ini baru saja mengalami depresi parah.
Namun, akhirnya Joy membiarkan dia merasakan kesedihan. Secara mengharukan ia pun akhirnya dapat memahami kebingungan yang ia rasakan, sekaligus membuat orang tuanya memahami perasaannya. Benar-benar penutup yang sangat menyentuh untuk gejolak tokoh yang satu ini.
Lalu bagaimana dengan adegan klimaks ini dari sudut pandang para personifikasi emosi? Cek saja halaman berikutnya, adegan itu menempati posisi yang sedikit lebih tinggi di daftar momen terbaik Inside Out ini.
Lanjut ke halaman 2...
[page_break no="2" title="Pengorbanan Bing Bong"]
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/08/Momen-Terbaik-Inside-Out-Sadness.jpg">Terlahir di benak anak yang terbiasa bahagia, di awal film Sadness bahkan tidak paham apa fungsi eksistensinya. Emosi-emosi lain, terutama Joy yang fungsinya sangat berlawanan dengannya, juga tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap personifikasi emosi kesedihan ini.
Saat klimaks film, Joy - yang paling aktif mencegah Sadness mempengaruhi emosi Riley - akhirnya menyadari sepenuhnya betapa pentingnya kesedihan terhadap kepribadian seseorang. Kesedihan dapat membantu seseorang untuk mengatasi gejolak dirinya dan mencapai kebahagiaan, dan meredam emosi ini justru bisa mengakibatkan bencana. Akhirnya, Sadness pun diizinkan tidak hanya menyentuh panel emosi, tapi juga Ingatan Inti, akhirnya menyelesaikan konflik batin Riley.
Tak hanya itu saja, walau Sadness berhak merasa marah terhadap Joy yang senantiasa menyisihkannya sepanjang film (dan mungkin sudah begitu selama 11 tahun), ia justru mengajak rekannya itu untuk menyentuh bersama panel emosi. Hasilnya? Terciptalah emosi kompleks, perpaduan sempurna antara kesedihan dan rasa senang. Pulau Keluarga di benak Riley kembali berdiri, kali ini dengan San Francisco sebagai latar.
Yeap, ini adegan klimaks yang sangat pas untuk keseluruhan film Inside Out, dan pantas menjadi peringkat pertama dalam daftar momen terbaik Inside Out. Pesan moral yang tersaji di sini cukup nendang dan dapat membantu penonton mengevaluasi makna kesedihan terhadap keseimbangan emosi mereka sendiri.
Itulah lima momen terbaik Inside Out versi Duniaku. Ada adegan yang belum masuk? Punya urutan berbeda? Sampaikan saja di komen.