5 Dosa Besar Deadpool Ini Bukti Dia Bukan Superhero!
Deadpool lebih cocok disebut sebagai anti-hero atau bahkan anti-villain ketimbang superhero. Alasannya? Lihat saja 5 dosa besar yang ia lakukan sepanjang karirnya di komik ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu kalau Deadpool versi film jauh lebih heroik dari Deadpool versi komik? Tidak percaya? Coba saja cek 5 dosa besar Deadpool ini, yang sempat membuat dia menjadi tokoh yang dibenci karakter-karakter Marvel lainnya!
[page_break no="5" title="Mengurung Blind Al"]
[read_more id="241356"]
Ini mungkin juga dia lakukan di film. Tapi perlakuan Wade Wilson versi Ryan Renolds masih terhadap [outbound_link text="Blind Al" link="http://marvel.com/universe/Blind_Al"] masih lebih baik ketimbang versi komik, yang bisa terhitung sebagai salah satu dosa besar Deadpool.
Di komik, Blind Al adalah anggota organisasi mata-mata Inggris. Ia sempat berurusan dengan Wade Wilson (sebelum menjadi Deadpool), namun ia bisa kabur. Setelah Wade resmi menjadi Deadpool, ia menangkap wanita tua dan buta ini lalu mengurungnya di rumahnya.
Kalau di film Deadpool mengizinkan Weasel berkunjung ke rumahnya (atau mungkin itu sebenarnya rumah Al), Deadpool versi komik melarang Blind Al untuk dikunjungi oleh siapa pun. Kalau ada yang mencoba, ia akan membunuh orang itu.
Dalam satu kesempatan, Blind Al bahkan berhasil meloloskan diri. Ia mencoba lari ke rumah seorang temannya untuk berlindung, tapi saat ia sampai di sana Deadpool sudah terlebih dahulu mengunjungi temannya dan menyiksa orang itu habis-habisan. Benar-benar bukan sikap ideal untuk seorang superhero.
[page_break no="4" title="Menyiksa Sahabatnya Sendiri"]
Dosa besar Deadpool selanjutnya masih berhubungan dengan yang di atas. Karena kegilaannya, Deadpool terkesan tak mampu berinteraksi normal ke siapa pun, termasuk temannya sendiri. Terkadang reaksinya masih tergolong wajar, seperti saat salah satu sidekick-nya, Bob, mengkhianatinya.
Tapi terkadang keputusannya pun cenderung terlalu ekstrim. Di atas sudah disebutkan kalau Deadpool tidak mengizinkan siapa pun mengunjungi Blind Al. Saat Weasel mencoba melakukan itu, dan Deadpool mengetahuinya, [outbound_link text="Weasel" link="http://marvel.com/universe/Weasel"] dan Blind Al dimasukkan ke dalam "The Box."
Apa itu The Box? Itu adalah ruangan kecil yang dipenuhi dengan banyak benda tajam dan alat penyiksaan. Bayangkan saja apa yang bisa terjadi kalau orang buta seperti Blind Al dimasukkan ke sana.
Di film, X-Men mencoba merekrut Deadpool antara karena mereka belum tahu reputasi tentara bayaran ini atau mereka tahu kalau di balik kegilaannya Wade Wilson adalah orang baik. Lihat saja apa yang dia lakukan, dengan bayaran sangat sedikit, untuk membantu seorang gadis yang dikuntit di film.
Di komik, X-Men tidak mau berurusan dengan Deadpool karena... selain dia bukan mutan, karakter yang satu ini punya masalah kejiwaan yang sangat serius. Saat ia menyalurkan hasrat kekerasannya terhadap musuh, pembaca bisa merasa itu lucu. Tapi saat ia menyalurkannya ke sahabatnya sendiri, reaksi yang mungkin lebih bisa keluar adalah ngeri.
Tak heran ketika akhirnya ia direkrut, ia akhirnya dimasukkan ke dalam X-Force, kelompok rahasia X-Men dengan misi-misi pembunuhan.
[page_break no="3" title="Dengan Mudah Mengkhianati Rekannya"]
[read_more id="241156"]
Tapi terkadang ada pihak-pihak yang mau berbaik hati memberi Deadpool kesempatan. X-Men biasanya, lalu [outbound_link text="Cable" link="http://marvel.com/universe/Cable"] - meski dia dan Deadpool pernah bentrok di X-Force 90an, bahkan Avengers. Sering kali Deadpool membalas kebaikan ini dengan mengkhianati mereka.
Ambil saja contoh gambar di atas. Deadpool akhirnya diberi kepercayaan oleh X-Men. Bukan hanya itu, ia adalah bagian vital dari rencana mereka untuk menghentikan Cable. Bagaimana Deadpool menanggapi keputusan X-Men ini? Dia tiba-tiba beralih pihak dan mendukung Cable.
Alasan Deadpool sebenarnya cukup heroik. Apapun yang dia katakan, ia sebenarnya percaya pada visi Cable dan akhirnya berniat untuk membantunya.
Itu bukan berarti Cable adalah satu-satunya pihak yang tidak akan Deadpool khianati. Sebaliknya, sebagai "sahabat" sejati, Deadpool bisa mengkhianatinya karena banyak alasan. Mulai dari yang masuk akal hingga karena dia ingin.
Karenanya ini adalah salah satu dosa besar Deadpool versi komik. Setidaknya Deadpool versi film belum diperlihatkan tiba-tiba mengkhianati rekannya seperti yang kerap ia tunjukkan di komiknya sendiri.
[page_break no="2" title="Membunuh Tanpa Alasan"]
Terkadang, seorang pahlawan pun terpaksa membunuh. Captain America yang baik hati saja tak ragu menggunakan senjata untuk menghabisi orang bila situasi memaksa. Di Man of Steel, Superman membunuh General Zod karena ia tak melihat solusi lain.
Ada juga anti-hero yang membunuh dengan brutal. Lihat saja aksi Punisher, yang akan membawa persenjataan berat untuk menghabisi hingga tuntas kelompok mafia, gangster, preman, dan sejenisnya. Namun, mulai dari Cap hingga Punisher memiliki persamaan: mereka punya alasan untuk membunuh. Mulai dari sedang di tengah-tengah Perang Dunia, atau karena target mereka memang begundal yang pantas mati.
Membunuh tanpa alasan seharusnya adalah sifat dari seorang antagonis, seperti Joker. Tapi ternyata ini adalah salah satu dosa besar Deadpool juga. Setidaknya khusus yang di komik.
Dalam satu kesempatan, Deadpool menyelidiki pembunuhan dari Haji Bin Barat, seorang teroris yang tinggal di pulau buatan milik Cable. Pelakunya? Ternyata dia sendiri. Kalau saja Deadpool membunuh Barat karena dia adalah teroris, mungkin motifnya akan lebih mudah dipahami. Namun ia tidak tahu kenapa ia melakukan itu. Mungkin ia bahkan membunuh hanya karena dia ingin.
Bisa ditebak, Cable pun menanggapi ini dengan sangat dingin.
Terkadang, kalau pun Deadpool punya alasan untuk membunuh seseorang, alasan itu pun sangat sederhana. Seperti misalnya menyukai episode prequel Star Wars.
Karenanya... mungkin Deadpool versi film pun tak akan bisa akrab dengan Deadpool versi komik. Kecuali terungkap di sequel Deadpool versi film juga bisa membunuh tanpa alasan, atau karena alasan yang sangat minor, seperti tersaji di sini.
Tentunya, dia juga tidak akan akrab dengan Deadpool alternatif yang telah membunuh semua Marvel Universe.
[page_break no="1" title="Panty Shot"]
Untuk dosa besar Deadpool yang kelima... karakter yang satu ini terkadang tidak ragu menyuguhkan tontonan yang bisa menyakiti mata pembaca. Salah satu momen tersebut?
Yah, dalam satu kesempatan Deadpool akan bekerja sama dengan X-Men. (Ujung dari kerja sama ini bisa kamu lihat di nomor tiga). Untuk menyajikan semangat kesatuan tim, dia mengenakan kostum Marvel Girl. Hasilnya seperti... ini.
Panty shot dari depan dan belakang! Benar-benar sebuah dosa yang sangat, sangat besar.