Deretan Alasan Mengapa Romance Jangan Mendominasi Genre Action!

Biasanya ceritanya bakal jadi membosankan memang..

Terdapat berbagai alasan mengapa romance jangan mendominasi genre action. Tentu saja, hal ini berpengaruh terhadap konsistensi atas genre tersebut.

Yang namanya genre action, sudah pasti dipenuhi dengan aksi-aksi yang membuat orang-orang kagum dan sedikit mendebarkan. Terlebih jika ternyata aksi yang menegangkan tersebut berhasil dilakukan.

Jika terjadi dominasi atas romance terhadap genre action, maka akan terjadi akibat yang sungguh membuat genre action kehilangan jati dirinya. Yuk kita simak akibat-akibat tersebut!

Deretan Alasan Mengapa Romance Jangan Mendominasi Genre Action!

Hal yang paling kentara adalah ketika romance mendominasi genre action, akan membuat cerita menjadi terlalu fokus terhadap kisah percintaan dibanding konflik-konflik yang ada sebelumnya.

Jika mungkin awalnya adalah perseteruan antara bangsa vampire dan manusia serigala, setelah romance mendominasi, ceritanya hanya terfokus pada kisah percintaan romeo dari bangsa manusia serigala dan juliet dari bangsa vampire.

Perseteruan antara kedua bangsa yang awalnya seru tersebut menjadi terabaikan, sehingga universe dalam cerita malah kurang terekspos.

Deretan Alasan Mengapa Romance Jangan Mendominasi Genre Action!

Mungkin kamu pernah membaca salah satu komik yang menceritakan tentang seorang cewek yang jago bela diri. Tokoh cewek tersebut awalnya adalah seorang ratu dalam lingkungannya dan tidak terkalahkan oleh yang lain.

Sayangnya, setelah sekian lama episode berjalan dengan berbagai adegan aksi oleh sang ratu yang badass, tiba-tiba sang ratu tersebut menjadi lemah tak berdaya karena jatuh cinta dengan karakter utama cowok.

Dengan adanya romance dalam cerita action, membuat karakter menjadi rusak bahkan tidak terbentuk. Mungkin sang penulis ingin menunjukkan bahwa tokoh karakter cowok sangat heroik, sayangnya hal tersebut layaknya sesuatu yang sangat dipaksakan.

Deretan Alasan Mengapa Romance Jangan Mendominasi Genre Action!

Kualitas cerita di sini maksudnya adalah jalan cerita yang sudah tidak jelas arahnya ke mana. Sebab fokus cerita sudah mulai membelok dari seharusnya.

Hal ini berhubungan juga dengan fan service. Dalam genre action, sisi romantis biasanya hanya dijadikan sebagai fan service yang memang bukan inti cerita, tapi cukup menjadi penyedap rasa dalam cerita.

Layaknya garam, jika terlalu mendominasi dalam masakan, maka akan terlalu asin sehingga merusak kualitas masakan. Itulah yang menjadikan kualitas cerita semakin menurun.

Deretan Alasan Mengapa Romance Jangan Mendominasi Genre Action!

Ini yang sangat menarik. Entah mengapa di dalam genre action, jika ditambah bumbu romance sedikit, memang memberikan rasa yang berbeda.

Sayangnya, jika sisi romance tersebut terlalu mendominasi, justru kisah percintaan antara karakter menjadi sangat garing dan membosankan.

Mungkin kita bisa analogikan dalam kisah percintaan di dunia nyata. Biasanya cerita cinta itu terasa indah ketika masa PDKT, akan tetapi ketika terjadi konflik pada saat sudah berpacaran, hal tersebut sudah menjadi tidak semenarik dulu.

Diedit oleh Doni Jaelani

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU