Review Game of Thrones: Episode The Dance of Dragons
Episode The Dance of Dragons menjadi kelanjutan Game of Thrones season 5. Apakah episode ini mampu memberi kelanjutan layak untuk Hardhome?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
SPOILER ALERT!!
Pekan lalu, Hardhome dengan mantap mengukuhkan diri sebagai episode terbaik season 5 Game of Thrones. Kali ini episode The Dance of Dragons mendapat "kehormatan" untuk menjadi penerusnya. Apakah episode ini mampu melanjutkan hype dari pertempuran Wildling-Night's Watch menghadapi pasukan Wight dan White Walkers pekan lalu?
Mudah untuk membahas Hardhome tanpa menyentuh topik-topik spoiler. Namun karena hal-hal menonjol di episode The Dance of Dragons ini bersifat spoiler, sebaiknya kamu menontonnya dulu sebelum membaca pembahasan di bawah.
[page_break no="1" title="Plot Stannis: Keputusan Terbodoh Dalam Serial Ini"]
[read_more link="www.duniaku.net/2015/06/04/review-episode-game-of-thrones-hardhome/" title="Review Game of Thrones: Hardhome, Episode Terbaik Season Ini!"]
Episode The Dance of Dragons dibuka dengan terbakarnya perkemahan pasukan Stannis Baratheon. Laporan [outbound_link text="Davos" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Davos_Seaworth"] menegaskan kalau penyebabnya adalah taktik Ramsay Bolton, yang dia sebutkan di episode lalu: 20 orang untuk menyabotase pasukan Stannis. Keadaan menjadi benar-benar genting untuk sosok yang menganggap dirinya sebagai pewaris sah tahta [outbound_link text="Robert Baratheon" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Robert_Baratheon"] ini... dan Stannis pun dihadapkan pada pilihan sulit.
Akhirnya, Stannis memutuskan menyetujui rekomendasi Melisandre untuk mengorbankan darah keturunan raja. Dalam adegan yang akan menonjok fans, terutama yang sempat menganggap Stannis sebagai karakter baik, episode The Dance of Dragons ini menunjukkan Stannis membiarkan putrinya, Shireen untuk dibakar hidup-hidup.
Dan dengan begitu, tampaknya penonton akan lebih memilih Night's King dan pasukannya untuk menghancurkan Stannis dan keluarga Bolton sekaligus.
Namun, dunia Game of Thrones sendiri adalah dunia yang begitu gelap, hingga tak mengherankan kalau pengorbanan Stannis bisa berujung baik. Kita lihat saja nanti apakah kematian mengejutkan Shireen, tak diragukan lagi salah satu momen paling nonjok di episode Dance of Dragons ini, memang akan membantu kemenangan Stannis dan membuktikan keberadaan Lord of Light, atau akan memberi pukulan ekstra saat keluarga Bolton mampu bertahan dari serangan Stannis.
[page_break no="2" title="Plot Jon Snow: Keputusan Baik Yang Akan Berakhir Buruk"]
Misi Jon Snow gagal. Itu tak bisa dipungkiri. Ia pergi untuk memperkuat pasukannya dengan Wildlings, dan ia kembali dengan jumlah yang lebih sedikit. Sejumlah Night's Watch pun terbunuh karena keputusannya.
Tidak, kamu tidak akan melihat sosok menakjubkan Night's King beserta pasukannya di episode The Dance of Dragons. Hardhome bisa benar-benar menjadi kali terakhir kamu akan melihat mereka, kecuali tim produksi berniat untuk mengejutkan kita di episode terakhir nanti. Plot Jon Snow di episode The Dance of Dragons ini lebih berfokus menampilkan kelanjutan dari pembantaian Hardhome.
Rencana Jon Snow mungkin masuk akal, dan bisa berbuah manis di kisah fiksi fantasi yang lebih optimis. Namun Game of Thrones bukan fiksi fantasi optimis.
Banyak pertanda kalau Jon Snow tengah dalam bahaya. Pekan lalu kamu bisa melihat [outbound_link text="Olly" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Olly"], yang mempertanyakan keputusan Jon Snow untuk bekerja sama dengan Wildling. Di pekan ini [outbound_link text="Alliser Thorne" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Alliser_Thorne"] tampak ragu membukakan gerbang untuk rombongan Snow. Dia lalu menyampaikan kepada Jon Snow kalau ia punya hati yang baik, tapi itu mungkin akan berujung membunuh semua Night's Watch.
Sekali lagi, di kisah fiksi fantasi yang lebih optimis, itu mungkin hanya pikiran paranoid dari Alliser Thorne. (Yang sejak awal juga selalu pesimis, dalam seluruh kemunculannya). Tapi di dunia kelam seperti dunia Game of Thrones, pemikiran Thorne memang masuk akal.
Pertanyaannya, apakah dia dan anggota Night's Watch lain yang keberatan dengan keputusan Jon Snow akan mencoba mengudeta sang Lord Commander, sebelum hasil dari keputusannya bisa terlihat?
Lanjut ke halaman 2....
[page_break no="3" title="Plot Dorne: Doran Martell Menunjukkan Kemurahan Hati"]
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/06/03/ramsay-bolton-game-of-thrones/" title="Game of Thrones: Tiada Joffrey, Ramsay Bolton Pun Jadi"]
Penguasa di dunia Game of Thrones biasanya lebih mementingkan mempertahankan dan memperkuat kekuasaan mereka, ketimbang terlihat baik. Sesuatu yang wajar di dunia medieval. Episode Dance of Dragon memperlihatkan cara [outbound_link text="Doran Martell" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Doran_Martell"], pemimpin keluarga Martell, mengambil keputusan. Dan dia... terlihat jauh lebih baik, apa lagi dibandingkan Stannis di episode ini.
Jamie Lannister ingin menjemput keponakannya, [outbound_link text="Myrcella" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Myrcella_Baratheon"]. Walau Jamie sudah memasuki Dorne dengan diam-diam, Doran mengabulkan permintaannya, asalkan pertunangan Trystanne dan Myrcella dipertahankan. Bronn dibebaskan, meski ia harus ditampar terlebih dahulu oleh Areo Hotah. Ia juga memberikan pengampunan pada Ellaria Sand, walau sebelumnya wanita itu telah menghinanya di depan Jamie. Doran hanya memberi peringatan kalau ia tak akan memberi kesempatan ketiga.
Meski ia terlihat jauh lebih lembut dari pemimpin lain di seri ini, Doran tampaknya menyimpan rahasia tersendiri di balik tindakannya. Masalahnya, karena plot Dorne ini terlihat tidak berhubungan dengan story arc utama season ini, seluruh adegan ini terasa... hampa, dan tidak benar-benar memiliki makna. Kita lihat saja apakah para pemain Dorne akan terlibat lebih dalam dengan konflik utama cerita, entah di episode terakhir season ini atau di season mendatang.
[page_break no="4" title="Plot Arya: Meryn Trant Mengusik Pelatihan"]
Arya bersiap-siap untuk menghabisi target yang diberikan [outbound_link text="Jaqen" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Jaqen_H%27ghar"] kepadanya pekan lalu. Namun konsentrasinya terpecah begitu ia melihat [outbound_link text="Meryn Trant" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Meryn_Trant"], yang datang mengawal Mace Tyrell. Kebanyakan target utama Arya mungkin sudah terbunuh tanpa campur tangannya, namun kali ini ia mendapat kesempatan untuk menghabisi salah satu tokoh yang bertanggung jawab atas kematian sosok yang ia kagumi.
Kalau kamu lupa, Meryn Trant adalah kesatria Lannister yang dikirim untuk menangkap Arya di season 1. Arya selamat, namun [outbound_link text="Syrio Forel" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Syrio_Forel"], instruktur pedangnya, tidak ditunjukkan kabarnya hingga sekarang, dan tampaknya telah terbunuh. Walau Arya tidak melihatnya, Trant juga membantu Joffrey menganiaya Sansa.
Trant semakin menunjukkan ia memang brengsek, saat ia datang ke rumah bordil, dan terus-terusan meminta gadis yang lebih muda. Kalaupun Arya ingin menyingkirkan Trant, ia belum melakukannya di episode Dance of Dragons ini.
Walau begitu, kalau Arya akan mengincar Trant, pasti dia akan menderita konsekuensi dari Jaqen H'ghar. Ini menunjukkan kalau ia belum siap menanggalkan identitasnya.
[page_break no="5" title="Plot Daenaerys: Flight of the Dragon Queen"]
Di episode The Dance of Dragons ini, arena pertarungan resmi dibuka, disaksikan oleh Daenaerys, [outbound_link text="Hizdahr" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Hizdahr_zo_Loraq"], Tyrion, dan [outbound_link text="Daario Naharis" link="http://gameofthrones.wikia.com/wiki/Daario_Naharis"]. Ser Jorah Mormont, masih belum bisa meninggalkan Daenaerys walau ia telah diasingkan untuk kedua kalinya pekan lalu, tampil secara mengejutkan dan memenangkan pertarungan.
Penonton tidak menyukai kemenangan Jorah, namun belum sempat Daenaerys mengambil keputusan, ia sudah diserang oleh Sons of the Harpy.
Kalau kemarin Daenaerys menjadi salah satu poin positif Hardhome, dengan interaksinya bersama Tyrion, kali ini pun plotnya menjadi salah satu plot paling menarik di The Dance of Dragons. Pertarungan melawan Sons of the Harpy cukup seru dan menegangkan. Drogon akhirnya kembali untuk menolong ibunya. Daenaerys dan Drogon pun menjadi salah satu highlight paling menonjol episode The Dance of Dragons saat Daenaerys memutuskan terbang pergi, meninggalkan Tyrion dan yang lain di arena.
Sekedar preferensi pribadi, tapi sebaiknya Tyrion dapat cepat menemukan Daenaerys kembali. Kalau tidak pertemuan mereka yang ditampilkan dengan sangat keren di Hardhome bisa terasa sia-sia.