Menggali Drama Pengacara-Jaksa
Capcom memang hebat. Mereka menempatkan kita di posisi seseorang yang biasanya kita lawan, atau bahkan, kadang menjadi bahan perandaian kenapa bukan “dia” (yang jelas lebih cool) yang kita kendalikan. Inilah sekuel Ace Attorney Investigations, dan kamu masih meneruskan kisah jaksa penuntut Miles Edgeworth.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Judul Game : Gyakuten Kenji 2 (Ace Atorney Investigation 2)
Dev/Pub : Capcom
Platform : DS
Tanggal Rilis : 03 Februari 2011
Ace Attorney Investigation 2, atau di Jepang disebut Gyakuten Kenji 2 merupakan game adventure DS yang menjadi bagian keenam dari serial Ace Attorney. Menjadi sekuel langsung Ace Attorney Investigations: Miles Edgeworth, tidak heran kamu dapati tiga karakter utama prekuelnya, jaksa Miles Edgeworth; detektif Dick Gumshoe; dan Kay Faraday, ABG yang rupanya juga suka mencuri. Game ini dirilis di Jepang 3 Februari lalu, dan sudah bisa kamu dapatkan melalui toko-toko game online seperti PlayAsia. Harganya sekitar Rp. 550,000. Ketika game ini belum dirilis, saya sempat mencoba versi demo playable (dari website ofisialnya), yang menyajikan Chapter pertama dengan setting Gourd Lake, setting yang juga kamu temui dalam salah satu kasus Phoenix Wright: Ace Attorney.
Menegaskan interkoneksi dengan Phoenix Wright, Shelly de Killer dari Phoenix Wright: Ace Attorney - Justice for All bakal eksis di sini dalam salah satu kasus. Kemudian satu hakim wanita baru juga dimasukkan. Namanya Hakari Mikagami, dan dia bertindak rival Edgeworth di sini. Menurut desainer karakter Tatsurou Iwamoto, Mikagami yang terlihat dewasa ini muncul untuk menyeimbangkan figur Edgeworth yang serius. Mikagami sendiri menjadi bagian dari kelompok "Prosecutor Investigation Committee," yang tugasnya mengusut kinerja para jaksa yang kurang produktif, dan membebastugaskan mereka. Game ini sendiri juga dimulai dengan usaha Mikagami mencoba mengambil alih kasus yang ditangani Edgeworth, ke jaksa lainnya, Yumihiko Ichiyanagi.
Gameplay-nya tidak banyak mengalami perubahan dibanding prekuelnya, yang mengajukan mode "Investigation", "Logic" dan "Confrontation." Sedangkan elemen barunya disebut "Chess Logic." Selama percakapan karakter tertentu, kamu harus menemukan apa yang menjadi kejanggalan selama percakapan tersebut dalam waktu yang singkat. Untuk itu, kamu bakal dihadapkan pada dua opsi dialog. Pada salah satu bagian, kamu bakal disodori bidak catur atau “chess piece,” dan kamu, jika percaya memiliki keyakinan yang menguatkan selama percakapan dibandingkan karakter lain, bisa memilih opsi bidak catur.
Namun jika kamu belum memiliki modal yang kuat selama percakapan, lawan bicara bakal kehilangan sedikit waktunya dari time meter, dan kamu perlu terus mengajukan pertanyaan interogasi yang bisa menghasilkan bukti buat keuntunganmu. Namun jika kamu gagal memperoleh manfaat selama percakapan/interogasi, seperti disimbolkan dengan bidak catur yang muncul (kekuatannya berbeda, bergantung dari bidak catur yang muncul), maka lawan sukses menggagalkan interogasimu dan kelanjutan permainan.
Selain itu, mereka yang mengikuti serial ini pasti tahu bahwa Gregory Edgeworth telah meninggal. Kematiannya menjadi salah satu fokus dalam Phoenix Wright Ace Attorney. Sedangkan dalam game ini, selama Chapter 3, kita bakal mengetahui kebenaran dibalik masa lalu Gregory. Chapter 3 tersebut mengambil setting 18 tahun lalu, dan mengisahkan penyelidikan yang dilakukan Gregory. Kamu bakal mengendalikan Gregory, bukanya Miles. Karakter lain juga muncul di masa kecilnya, terutama Shigaraki. Di masa kini, dia muncul selama Chapter 2, dan telah menjadi pengacara yang cerdas. (Ura)
Hakim yang Cantik
Hakari Mikagami digambarkan sebagai "hakim yang cantik" yang tiba-tiba selalu muncul sebelum Miles Edgeworth. Dia percaya anggapan bahwa hukum itu mutlak, walaupun senyumnya yang menenangkan itu tetap bakal terasa menyakitkan bagi siapa saja pelanggar hukum. Mengenai komisi dimana dia bekerja, organisasi tersebut sangat berpengaruh, dan memiliki 11 anggota, yang terpilih oleh para politisi dan mereka yang menceburkan dirinya di dunia hukum. Mereka mengamati setiap gerakan para jaksa, dan memilah siapa saja yang sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut, sebuah aktifitas yang mereka sebut sebagai Prosecutor Purge.