Mengenal Cordyceps, Jamur Mematikan di The Last of Us
Ternyata ada di dunia nyata!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah memainkan The Last of Us? Game buatan Naughty Dog ini memiliki gameplay dan juga narasi yang memukau. Berkat kepopulerannya, game ini diangkat menjadi serial yang tayang di HBO.
Zombie dari The Last of Us sendiri bisa tergolong unik karena berbeda dari Zombie yang sering kita temui di film atau game kebanyakan yang seringkali timbul karena virus.
Mereka terinfeksi dari sejenis jamur keluarga Cordyceps dan ternyata jamur ini sendiri pun ada di dunia nyata! Tenang, jangan panik terlebih dahulu, berikut ini beberapa fakta mengenai jamur Cordyceps.
1. Mengenal jamur Cordyceps
Keluarga jamur Cordyceps sendiri terdiri dari 400 spesies dan semuanya menggunakan tubuh makhluk hidup lain sebagai tempat inang atau bernaung. Kebanyakan spesies dari Cordyceps menggunakan tubuh serangga sebagai inangnya, tetapi ada juga spesies yang menggunakan jamur lain sebagai tempat hidup.
Tidak semua spesies Cordyceps berbahaya, karena ada juga beberapa spesies yang berguna dalam bidang kesehatan. Contohnya adalah Cordyceps subsessilis yang biasanya digunakan untuk obat imunosupresif (penekan sistem imun) dalam kegiatan transplantasi organ tubuh.
Obat imunosupresif ini dibutuhkan agar organ tubuh yang ditransplantasikan tidak ditolak oleh tubuh yang menjadi target. Namun, ada juga beberapa spesies yang benar-benar bisa menciptakan "zombi" sungguhan ribuan tahun lalu, terutama menggunakan tubuh serangga.
2. Dalam dunia nyata, Cordyceps menyerang tubuh serangga sebagai inangnya
Salah satu spesies jamur "zombi" yang menyita banyak perhatian adalah Cordyceps unilateralis. Jamur ini menggunakan tubuh serangga lain seperti semut untuk melengkapi siklus hidupnya.
Jamur ini menyerang semut dan kemudian hidup di dalam organ tubuhnya. Semut yang terinfeksi jamur ini jaringan tubuhnya akan "dimakan" oleh jamur tersebut dan digantikan oleh organ-organ tubuh si jamur.
Satu-satunya yang tersisa dari si semut adalah lapisan tubuh bagian luar termasuk tanduknya. Lambat laun, jamur tersebut akan mulai tumbuh di tubuh semut tersebut melalui bagian kepala dan tubuh dan akan melepaskan spora-spora yang tersebar melalui udara dan memulai siklus hidup barunya.
Selain itu, ada juga jamur Cordyceps ignota yang biasanya menginfeksi laba-laba. Spora-nya akan hidup di dalam tubuh laba-laba, lantas tumbuh di kaki-kakinya. Setelah semua bagian dalam tubuh laba-laba sudah dipenuhi oleh jamur ini, maka lambat laun laba-laba tersebut bisa mati.
3. Dalam serial dan game, Cordyceps dapat menginfeksi tubuh manusia
Di The Last of Us, manusia menjadi salah satu inang mereka. Wabah dimulai saat spora jamur ini masuk ke tubuh manusia. Setiap orang yang terinfeksi akan berubah menjadi ganas, dan mencoba untuk menggigit manusia lainnya.
Dalam game ini, Naughty Dog menggunakan jamur Cordyceps fiktif jenis baru yang sampai saat ini belum pernah ditemukan di dunia nyata. Jadi, jika menemukan satu spesies jamur ini atau serangga yang sudah terinfeksi, jangan khawatir akan terinfeksi menjadi zombi seperti di dalam game ya!
Baca Juga: 6 Tahapan Infeksi di The Last of Us, Mengerikan!
4. Perbedaan asal-usul jamur Cordyceps di serial dan film The Last of Us
Asal-usul jamur Cordyceps di The Last of Us versi game dan serial The Last of Us memiliki perbedaan penyebaran wabah. Pada serial The Last of Us, jamur Cordyceps muncul pertama kali di pabrik tepung yang ada di Jakarta, Indonesia.
Sementara itu, dalam versi game The Last of Us, jamur Cordyceps pertama kali menyebar di Amerika Serikat tahun 2013 saat jamur bermutasi dari ekspor-impor tanaman pangan sehingga menyebar ke seluruh dunia.
Dalam versi live action, infeksi jamur Cordyceps pertama kali muncul di pabrik tepung pada tahun 2003. Pada saat itu, seorang perempuan terpaksa ditembak karena menyerang sesama buruh.
5. Perbedaan penyebaran jamur Cordyceps di serial dan game The Last of Us
Dalam versi game, penyebaran jamur Cordyceps muncul dari serangan gigitan orang yang terinfeksi atau spora yang menyebar melalui udara dari orang yang terinfeksi. Sementara itu, dalam versi live action, penyebaran infeksi jamur Cordyceps menyebar melalui gigitan, obat-obatan, dan makanan yang berbahan dasar jamur.
Pada serial The Last of Us, penyebaran jamur Cordyceps ini pertama kali berasal dari pabrik tepung. Hal ini sesuai dengan keluarga Adler yang sedang memanggang roti di dapur rumahnya. Tepung ini bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran infeksi tersebut.
6. Jamur Cordyceps dapat menghubungkan orang yang terinfeksi
Dalam serial The Last of Us, jamur Cordyceps terlihat lebih mengerikan karena memiliki akar atau sulur yang dapat menghubungkan jamur dengan orang-orang yang terinfeksi. Semuanya bisa saling terhubung melalui sulur yang ada di dalam tanah.
Di dunia nyata, bagian jamur yang berbentuk benang ini menyebar di dalam tanah dan menghubungkan jamur dengan tumbuhan lainnya.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai jamur Cordyceps di dunia nyata dan perbandingannya dalam serial juga game The Last of Us!
Baca Juga: Teori: Kenapa Ellie The Last of Us Kebal dari Infeksi Cordyceps?