Review Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven! RPG yang Memikat!
Satu lagi RPG Jepang mantap di tahun 2024!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: JRPG
PUBLISHER: Square Enix
DEVELOPER: Square Enix, xeen Inc.
RELEASE DATE: 18 Oktober 2024
RATING: 4.5/5
Tahun 2024 ini benar-benar tahun rilisnya banyak JRPG kuat. Di awal-awal tahun kita sudah melihat judul macam Final Fantasy VII: Rebirth, di bulan Agustus lalu Visions of Mana tak bisa diremehkan, dan sekarang ada Romancing SaGa 2.
Gimana kesan saya soal game ini? Simak di bawah ini!
1. Gambaran cerita
"Cerita dibuka pada tahun 1000 Imperial Year. Makhluk-makhluk mengerikan meneror negeri, dan berbagai bangsa berjuang untuk menghadapi serangan ini sekaligus menangani konflik internal mereka sendiri. Rakyat menunggu dengan penuh harapan akan terwujudnya legenda kuno yang meramalkan datangnya tujuh pahlawan besar yang akan menyelamatkan kerajaan-kerajaan mereka yang dilanda berbagai masalah.
Kemudian, pada suatu hari yang ditakdirkan, Avalon, ibu kota Kekaisaran Varennes, tiba-tiba diserang dengan kejam. Pelakunya tak lain adalah Kzinssie, salah satu dari tujuh pahlawan dalam legenda. Rakyat diinjak-injak tanpa ampun, dan Pangeran Victor, pewaris takhta yang gagah berani, terbunuh.
Warga kekaisaran diliputi keputusasaan ketika menyadari tujuh pahlawan dalam legenda justru menjadi ancaman.
Namun, ayah Victor, Kaisar Leon, bersumpah akan membalas dendam pada Tujuh Pahlawan dan kekuatan luar biasa mereka.
Ia menggunakan "inheritance magic" yang legendaris yang diberikan oleh peramal Orieve untuk mewariskan kekuatannya kepada putranya yang lain yaitu Gerard, menukar nyawanya sendiri demi memberikan kesempatan bagi pewarisnya untuk melawan.
Tindakan ini menandai bab pertama dalam kisah mematikan tentang perang yang berlangsung lama, sebuah perjuangan lintas zaman antara garis kekaisaran Varennes dan Tujuh Pahlawan."
Baca Juga: Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven Sudah Tersedia!
2. RPG epik dimana pertempuran melawan Tujuh Pahlawan berlangsung beberapa generasi penguasa
Di bagian akhir sinopsis di atas tertulis "Tindakan ini menandai bab pertama dalam kisah mematikan tentang perang yang berlangsung lama, sebuah perjuangan lintas zaman antara garis kekaisaran Varennes dan Tujuh Pahlawan."
Kisah Pangeran Gerard yang mendapat warisan kekuatan dari ayahnya terasa sebagai pembukaan yang bagus untuk kisah epik RPG...
Namun setelah beberapa waktu main sebagai Gerard kamu akan menyadari bahwa kisah ini tidak akan berakhir dengan Gerard saja. Gerard justru awal dari kisah epik ini.
Setelah menyelesaikan quest tertentu, akan ada momen dimana waktu berlalu dan kamu harus memilih penguasa baru untuk Varennes. Tapi kamu tidak memulai dari 0 tentu, penguasa baru ini, yang bisa kamu pilih dari salah satu class yang tersedia, akan mewarisi kekuatan yang sudah dimiliki sejak Kaisar Leon.
Oh ngomong-ngomong, sekedar menuntaskan quest tertentu yang memicu time skip bukan satu-satunya cara berganti ke raja selanjutnya...
Jadi di game ini ada sistem bernama LP. Perhatikan baik-baik angkanya.
Membangkitkan kembali karakter yang tumbang di battle itu tidak sulit. Healing item dan sihir penyembuh biasanya akan sekalian membangkitkan party member yang tumbang. Tapi jika ada karakter gugur, LP dia akan berkurang. Kalau LP dia 0... maka karakter itu mati permanen!
Kalau ini terjadi ke tokoh utama, maka salah satu party member akan menjadi raja baru.
Dalam skenario dimana seluruh party member kalah semua, maka kamu pun harus memilih pewaris raja baru.
Secara keseluruhan, perjuangan menghadapi Tujuh Pahlawan ini bakal memakan bergenerasi-generasi dengan ujung yang epik...
Hal ini yang membuat Romancing SaGa 2 terasa unik, bahkan di tahun 2024 ini dimana banyak judul JRPG berkualitas rilis.
Saya tidak pernah main Romancing SaGa 2 versi orisinal. Jadi saya mungkin tidak terlalu terkesan di awal, karena ceritanya dibuka dengan cukup biasa. Tapi begitu saya menyadari bagaimana Romancing SaGa 2 akan menyajikan perjuangan melawan Tujuh Pahlawan ini, saya pun terpukau dan sulit berhenti main.
Ada beberapa kali saya main hingga lima jam, menyelesaikan berbagai quest karena ingin tahu apa yang terjadi.
3. Berbagai hal yang saya suka dari Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven
Ini penjabaran saya soal hal-hal yang saya suka dari Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven...
-Kualitas ceritanya terasa menarik! Kalau kamu bisa menemukan relik-relik yang memperlihatkan kilas balik para Tujuh Pahlawan, saya rekomendasikan kamu melihatnya juga karena itu memberi gambaran soal masa lalu para pahlawan yang sekarang jadi ancaman besar ini.
-Aspek perjuangan melawan Tujuh Pahlawan ini memakan ratusan tahun, dilanjutkan oleh generasi-generasi berikutnya penguasa kekaisaran yang mewariskan kekuatan raja terdahulu, memberi twist yang terasa unik.
Walau tentu saja, jangan terlalu dipikirkan kenapa setelah time skip yang bisa puluhan tahun kok kondisi dunianya terasa sama-sama saja...
-Fakta bahwa misinya tidak linear. Kamu bisa saja menuntaskan quest ut
-Fakta bahwa karakter dalam suatu generasi bisa mati permanen jika LP-nya habis bisa memberi tantangan tersendiri, terutama karena sang kaisar pun bisa gugur. (Walau kemudian kaisar yang gugur ini bisa diwariskan kekuatannya ke kaisar selanjutnya). Memang kamu bisa reload save kalau mati, tapi saya rekomendasikan jika kaisarmu gugur untuk tetap melanjutkan petualangan untuk melihat apa yang terjadi...
-Kaisar-kaisar setelah Gerard, kecuali satu kaisar di ujung cerita, kamu pilih dari puluhan class yang tersedia di game ini. Class-class ini sendiri menarik, set kekuatan mereka terasa mantap dan dalam skenario ada satu anak buahmu yang tewas biasanya ada class yang bisa jadi pengganti untuk generasi itu karena kemampuannya agak mirip.
Desain-desain puluhan class ini juga mantap... dan fakta kalau misalnya kamu suka desain Crusader atau Martial Artist, lalu kamu ingin mereka jadi kaisar selanjutnya, kamu bisa saja melakukan itu bila class tersebut muncul dalam pilihan.
-Selain desain karakter, secara keseluruhan desain dunia, monster, dan lain-lain di game ini juga terasa oke.
-Musiknya terasa sangat oke juga dalam berbagai situasi, membuat pengalaman mainnya pun jadi asyik.
-Sistem pertempuran turn-based di game ini juga menurut saya mudah dipahami dan terasa menyenangkan begitu dikuasai... meski mungkin di bagian awal, pertempurannya bisa terasa cukup menantang karena belum banyak class yang terbuka. Setidaknya kamu bisa mengatur tingkat kesulitan jika diperlukan.
4. Hal-hal yang saya kurang suka...
Untuk kelemahan, saya sebenarnya tidak bisa memikirkan banyak...
Yang bikin saya kesal di beberapa bagian mungkin adalah agak sulitnya menghindari musuh di wilayah tertentu. Terutama kalau saya hanya ingin melewati area itu, atau sekedar salah jalan.
Meski art direction game-nya mantap, secara visual game-nya mungkin terasa hanya "lumayan" setidaknya untuk saya.
Tapi selain itu, sebagai pemain yang baru mencoba Romancing SaGa 2 lewat judul ini, bagi saya sih game-nya punya jauh lebih banyak keunggulan ketimbang kelemahan.
5. Kesimpulan
Saya memberikan Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven nilai 4,5 dari 5 bintang.
Saya suka banyak sekali aspek game ini. Bahkan di tahun 2024 yang ramai JRPG, Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven terasa sebagai salah satu judul yang tetap unik dan memikat.
Kalau kamu tak keberatan dengan turn-based battle, Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven adalah judul yang tak bisa dilewatkan.
Gimana menurut kamu soal Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Review Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered: Klasik tapi Fresh