Ada Pangeran Kodok Dalam The Legend of Legacy, RPG yang Ngaku Sebagai Pesaing Bravely Default
Sekaligus juga menjadi Dora the Explorer, dalam misi membuat peta dunia baru...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
FuRyu mengkonfirmasikan The Legend of Legacy September 2014 lalu. Game yang rencananya akan dirilis untuk 3DS 22 Januari 2015 mendatang ini mungkin tidak menarik jika melihat siapa developernya. Namun seperti yang kami tuliskan sebelumnya (baca: The Legend of Legacy, Ketika Dunia Mana dan Final Fantasy Melebur Jadi Satu), kombinasi tim pengembang game ini adalah nama-nama yang sudah kita kenal sebelumnya terlibat dalam game-nya Square Enix, terutama serial SaGa, Mana, dan juga Final Fantasy, Parasite Eve serta Chrono Trigger. Berikut tim utama yang mengembangkan game ini:
- Director: Masataka Matsuura (dulu dari Level-5)
- Image Illustration: Tomomi Kobayashi (SaGa series)
- Game Design: Kyoji Koizumi (SaGa series)
- Character Design: Ryo Hirao (Pixiv)
- Background Artist: Misako Tsutsui (Final Fantasy, SaGa, etc.)
- Monster Design: Yuuichirou Kojima (former Square Enix) and Ryoji Shimogama (Resident Evil, Parasite Eve 2)
- Composer: Masashi Hamauzu (SaGa, Final Fantasy, etc.)
- Sound Editor: Kenichi Saito
- Text Direction: Masato Kato (Chrono Trigger, Chrono Cross, etc.)
- Narration: Emiko Shiratori (kalian lebih mengenalnya sebagai penyanyi lagu tema utama Final Fantasy IX, "Melodies of Life"
- Title Logo Design: Tadahiko Kawaguchi (Website)
- Movie Design: Shuhei Yamagata
[youtube id="PBzhsmc0RdY"]
Dan berikut trailer terbarunya yang dirilis kemarin:
[youtube id="yfCQVYi5MhQ"]
Tentu mereka menjadi jaminan tersendiri, apalagi dari awal konfirmasinya, The Legend of Legacy sudah dihubung-hubungkan dengan Bravely Default karena kemiripan artistiknya. Bahkan dari awal permainan kalian sudah merasakan unsur klasik serial SaGa, seperti ada tujuh pilihan karakter dari awal permainan.
Dalam game yang nantinya dijual dengan harga 5,908 yen (sekitar Rp. 650 ribuan) ini, mengisahkan tentang warisan dewa-dewa dan juga kebenaran. Bermula di Avalon, pulau legenda yang terbangun dari tidur panjangnya. Karakter yang bisa kalian pilih nantinya untuk tergabung dalam party sebagai berikut:
- Meurs the elementaler
- Bianca the amnesiac girl
- Liber the treasure hunter
- Garnet the church’s knight of justice
- Owen the capable mercenary
- Eloise the bewitching alchemist
- Filmia the frog prince
Seperti yang kami tuliskan sebelumnya (baca: The Legend of Legacy Siap Menantang Bravery Default!), setting game ini di pulau asing Avalon, tiba-tiba muncul dari dalam lautan, cukup besar untuk disebut sebuah benua, dan dipercaya menjadi sebuah negara kuni yang menyimpan warisan para dewa. Dan sudah 10 tahun sejak pulau itu muncul, banyak petualang dan peneliti masuk ke sana untuk menyelidiki pulau, namun karena medan yang berat dan dipenuhi monster, maka penyelidikan atas Avalon belum membuahkan hasil yang memuaskan.
[page_break no="" title="Sistem Cartograph, Malu Punya Peta Sesat di Jalan!"]
Menariknya, tidak ada rute yang jelas untuk kalian mengikuti jalan ceritanya, dan progress permainan bisa dijalani dengan bebas. Hal itu karena peta bisa diakses dari awal, dan kalian bisa menggunakannya untuk mendukung eksplorasi. Setiap kali peta baru terbuka, maka jumlah area dimana kalian bisa bertualang juga meluas. Pola tersebut berulang, hingga kalian bisa menemukan rahasia di balik pulau tersebut.
Proses selama kalian bisa membuta peta-peta dalam permainan tersebut disebut dengan sistem Cartograph. Seiring karakter menyusuri daratan, indikator peta di sisi bawah layar akan terisi. Informasi pemetaan tersebut nantinya juga bisa dijual di kota, yang mana akan bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti membagikannya dengan para petualang Initium, membantu mereka selama juga melakukan penjelajahan dungeon, dan mengurangi jumlah monster yang ditemui selama perjalanan, dan yang paling penting, menjadi petunjuk yang berharga karena bisa langsung menuju tujuan serta mengurangi waktu pernajalan di dalam dungeon.
Initium, dimana para petualang menunggu giliran menjelajahi Avalon.[/caption]
Petualanganmu hanya bermula ketika mendapatkan peta. Kemudian seiring menemukan peta baru, atau membelinya di kota, kalian baru bisa mengunjungi lokasi yang lain. Lihat video di bawah untuk lebih jelasnya mengenai sistem peta ini.
[youtube id="lB93YAmc8PY"]
Lanjut ke halaman 2...
[page_break no="" title="Tujuh Petualang Avalon"]
Tujuh petualang bakal menantang legenda Avalon. Pertama, pilih dulu karakter utama dari ketujuh yang disediakan dan membuat satu party beranggotakan tiga karakter dari ketujuh lainnya yang tersisa. Dan karakter lainnya akan siaga di “Initium City” (terletak di sisi paling selatan Avalon), dimana kalian bebas memilih dan berganti ke karakter lainnya.
Di atas, Meurs 27-tahun, seorang elemantalist. Kemudian Liber, 18-tahun, berprofesi sebagai pemburu harta karun. Dan Owen, 36-tahun, seorang pemburu hadiah.
Bianca, cewek misterius yang tidak diketahui usianya, karena dia hilang ingatan. Di tengah ada Garnet, gadis 20 tahun yang menjadi knight. Dan Eloise, wanita 24 yang berprofesi sebagai alchemist.
Sedangkan satu ini adalah Filmia, pangeran kodok dari Kael Tribe, juga tidak diketahui berapa usianya.
[page_break no="" title="Sebuah Game Tanpa Quest"]
Menurut desainer game ini, Kyoji Koizumi, yang juga mantan tim dari serial SaGa, dia ingin membuat game tanpa quest, dimana player bisa menemukan sendiri apa yang harus dilakukan. Namun jika tanpa ada satu pun petunjuk, pasti dengan mudah kita akan merasa kesulitan melanjutkan permainan. Karena itulah, The Legend of Legacy juga menyediakan satu objective utama, kemudian menyerahkan pada kalian bagaimana untuk melakukannya, sambil mengungkap berbagai hal pendukung sepanjang perjalanan.
Kemudian kita juga mengetahui jika di tengah dunia game, sihir hanya bisa digunakan di pulau Avalon saja, dimana game ini mengambil setting. Menurut Koizumi, sihir dalam game ini berbeda dengan sihir dalam tipikal RPG. Lalu tidak ada pertarungan manusia-melawan-manusia, namun ada makhluk yang berbeda dari monster. Makhluk tersebut akan makin sering muncul ketika kalian makin jauh memainkan game ini.
Pulau Avalon juga dipenuhi dengan reruntuhan kuno, dan Koiziumi ingin kalian menikmati proses mencari tahu misteri siapa dan bagaimana yang tinggal di sana. Menurut catatan peneliti dan petualang yang pernah masuh ke sana, sering terasa munculnya hantu di Avalon. Mereka tidak bisa dilihat mata manusia normal, dan eksis di sana karena memang tempat tersebut dipercaya menjadi warisan para dewa.
[page_break no="" title="Mau Menang Harus Buat Kontrak"]
Sekilas, pertarungan dalam The Legend of Legacy terjadi seperti tipikal RPG lainnya. Musuh terlihat di layar, dan menabrak mereka untuk memicu pertarungan yang dijalankan secara turn-based. Namun apa yang membedakan dengan game lain segenrenya, bagaimana spiri dan sihir digunakan. Dengan cara membuat kontrak dengan spirit selama pertarungan, kalian bisa menggunakan teknik elemental yang disebut “Spirit Arts” dan ketika sering digunakan, akan memperkuat spirit dari elemen yang sama, sekaligus juga memperkuat Spirit Arts yang berhubungan.
Elemen dalam game terbagi menjadi empat tipe, yaitu: water (biru), wind (hijau), fire (merah), dan dark (ungu). Keseimbangan kekuatan antara keempat elemen terlihat di sisi bawah layar, dan akan terus berubah seiring berlangsungnya pertarungan seiring Spirit Arts digunakan. Selain menggunakan Spirit Arts, kalian juga perlu mempertimbangkan elemen apa yang harus digunakan agar bisa tetap unggul selama pertarungan. Dan dengan memanfaatkan baik sistem ini, kalian bisa mudah mengalahkan musuh yang sejatinya jauh lebih kuat, karena setiap monster memiliki kelemahan elemennya tersendiri.