Review: Demo Our Feelings, 10 Menit Selesai?
Jika ingin mencoba versi demo Our Feelings, ada baiknya kamu bisa baca review-nya disini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumber: Kickstarter[/caption]
Setelah dikabarkan bahwa Vazurea Studio menerbitkan versi demo dari game visual novel-nya, yaitu Our Feelings, penulis akan mencoba me-review demo Our Feelings.
Dilansir pada artikel sebelumnya bahwa Vazurea Studio akan membuat visual novel terbaru yang berjudul Our Feelings. Saat ini, melalui kampanyenya di kickstarter.com, Vazurea Studio mengunggah versi demo Our Feelings.
Bagi kamu yang ingin mencoba game visual novel karya tim Indo-Amrik ini meskipun hanya berupa demo, ada baiknya kamu bisa membaca review demo Our Feelings ini.
SPOILER ALERT!!!
Menu Utama
Untuk menu utama saat ini, ditampilkan karakter utama, yaitu Hiyoko, hujan bunga sakura yang berguguran yang repetitif, dan berlatar belakang di atap sekolah. Saat dilihat-lihat, terdapat patahan pada animasi hujan daun sakura.
Atap sekolah pada latar belakang menu utama dapat kamu temukan juga dalam salah satu skenario visual novel versi demo ini.
Untuk musik latar menu utama, game ini menggunakan instrumen dari original soundtrack-nya yang berjudul Kono Kimochi Ha Kawaranai atau dalam bahasa Inggris disebut This Feeling will Never Change yang merupakan lagu produksi dalam studio.
Hanya saja, di menu utama game ini, versi yang diputar adalah versi penuhnya dan terus diputar ulang. Untuk versi pendeknya kamu bisa lihat di halaman kickstarter.com atau kamu bisa kunjungi kanal SoundCloud-nya.
Cerita
Untuk versi demo Our Feelings, kamu akan langsung melompat ke Chapter 1 - Part B dimana Hiyoko sudah tidak di ruang UKS lagi, melainkan bersama 3 temannya di dunia itu, Miyuki, Yukiko, dan Aiko, di atap sekolah beberapa hari setelah Hiyoko tersadar dari pingsannya.
Cerita bermula dengan Miyuki yang punya ide untuk tidur siang di atap sekolah. Hanya saja karena semuanya menolak, Miyuki kembali jahil dengan ide untuk tidur di rumah Yukiko karena katanya lebih nyaman.
Hiyoko penasaran apa yang dilakukan Miyuki bersama Yukiko. Miyuki langsung menjawab bahwa mereka melakukan sesuatu yang rahasia dan... ia bilang pertama kali dan perasaannya deg-degan. Sontak Hiyoko dan Aiko kaget, namun itu hanya bercanda saja.
Dari bercandaan itu, terlihat bahwa kreator game ini memancing pemainnya untuk berpikir bahwa ini memang cerita girl's love. Hal ini dirasa cukup efektif karena dialog Miyuki menjelaskan apa yang mereka lakukan di kamar Yukiko memang cukup ambigu. Penulis pun jadi berpikir macam-macam akibat perkataan tersebut.
Setelah menyelesaikan salah paham diatas, kamu akan ditujukan terhadap sebuah pilihan.
Hanya ada satu kesempatan memilih
Dalam versi demo ini, kamu hanya punya satu kesempatan memilih untuk menentukan bagaimana kelanjutan ceritanya. Pilihan pertama adalah "Choose to be quiet" dan pilihan kedua adalah "Choose to be honest".
Dari sini kamu akan dituntut untuk memilih apakah kamu akan jujur bahwa kamu berasal dari dunia lain di masa depan atau kamu akan diam dan tetap mengikuti alur Hiyoko di masa tersebut.
Hanya saja masing-masing pilihan akan memberikan konflik yang berbeda. Jika kamu memilih untuk jujur, mereka turut akan memahami masalah Hiyoko, namun Miyuki justru masih cukup curiga dengan Hiyoko.
Miyuki curiga kalau Hiyoko sebenarnya adalah jiwa dari masa depan, tapi di dunia yang sama. Tapi kedengarannya Miyuki seperti sedang bercanda lagi, menimbang penulis lihat Miyuki memang karakter yang suka bercanda.
Jika kamu diam, maka kehidupanmu sebagai Hiyoko di dunia itu akan berlanjut normal. Hiyoko diajak ke kafe dekat sekolah yang merupakan milik kepala sekolah di dunia itu. Hanya saja kamu akan disuguhkan dengan pembicaraan di mana Yukiko kebetulan tahu akan apa yang akan terjadi kurang dari 3 tahun mendatang.
Sebetulnya penulis cukup bingung bagaimana konflik ini berawal karena cerita dipotong saat konflik sepertinya baru akan dimulai.
demoDari sini penulis sudah tulis bagaimana proses permainan berlangsung. Berikutnya penulis akan tuliskan beberapa hal yang ditemukan dari visual novel demo our feelings ini.
Sebelumnya penulis sudah menulis bagaimana cerita demo Our Feelings berjalan. Sekarang penulis akan coba jabarkan temuan penulis dari visual novel karya tim Indo-Amrik ini.
Female Protagonist yang digambar penuh
Tidak seperti sejumlah visual novel yang hanya menggambar pemeran utama hanya pada saat sesi ilustrasi baik vulgar maupun non-vulgar. Sebagian besarnya lagi juga menggabar pemeran utama tanpa terlihat matanya baik male protagonist maupun female protagonist.
Di demo Our Feelings, kamu bisa melihat secara penuh karakter utama kamu dari ujung kepala sampai ujung kaki, termasuk wajahnya tanpa poni yang menutupi mata.
Di game ini kamu berperan sebagai Hiyoko. Hiyoko digambarkan dengan rambut pink dengan jepit rambut kuning berhias sayap putih dan bermata biru. Penggambaran karakter utama yang full-body pada game ini penulis nilai sangat bagus sehingga pemain tidak perlu mengira-ngira bagaimana tubuh dan wajah pemeran utama jika kamu masuk pada skenario vulgar-nya.
Terdapat pengaturan sfx, tapi tidak ada sfx
Dalam pengaturan game, kamu bisa mengatur volume musik dan juga sfx. Namun jika kamu sadari, tidak ada sfx pada saat memilih pilihan, sehingga setiap kamu memulai permainan, yang ada hanya efek fade out pada musik latar menu utama.
Meskipun tidak terlalu mengganggu, tapi hal ini cukup berpengaruh terhadap sejumlah coding yang digunakan. Penulis jadi merasa kalau adanya pengaturan sfx tanpa adanya sfx terasa seperti adanya coding yang mubazir. Atau apakah ada bug terhadap sfx? Penulis masih belum mengetahui dengan jelas perkara ini.
Namun karena ini merupakan demo version, penulis akan optimis bahwa pada perilisannya nanti, masalah sfx akan sangat cepat ditangani.
Sejumlah skenario terasa kosong
Jika kamu baru memulai permainan, atau melewati sejumlah transisi, atau mungkin saat kamu AFK pada saat kamu harus memilih pilihan, dapatkah kalian sadari bahwa beberapa potong skenario tidak terdapat latar musik sehingga saat kamu membaca cerita, ada rasa kosong yang membuat cerita menjadi tidak diketahui harus terasa seperti apa.
Memang tidak dipungkiri jika game ini masih cukup kurang terhadap database musik latar sehingga perlu penambahan musik latar. Namun jika untuk versi demo ini, jumlah musik yang tersedia sudah cukup untuk memenuhi semua skenario yang tersedia, hanya saja penempatannya belum penuh.
Masih kekurangan ekspresi
Jika kamu perhatikan ekspresi-ekspresi masing-masing karakter, ada beberapa ekspresi yang penulis nilai kurang memenuhi beberapa skenario. Terlebih masalah kesalahpahaman Hiyoko terkait hubungan Yukiko dan Miyuki.
Rasa kaget dan awkward akan sangat bagus untuk skenario yang bisa dibilang menjadi konten komedi untuk potongan cerita ini. Penulis menilai bahwa ekspresi yang diaplikasikan pada demo Our Feelings ini kurang mewakili perasaan kaget dan rasa awkward terhadap situasi yang dihadapi.
Sekiranya segitu saja yang penulis temukan dalam demo Our Feelings. Penulis sangat berharap bahwa produk yang akan Vazurea Studio buat nanti dapat menjadi trendsetter dalam dunia game baik di kategori visual novel ataupun game pada umumnya.
Sebagai pengingat bahwa hingga artikel ini ditulis, Vazurea studio masih membuka sesi penggalangan dana-nya melalui kickstarter.com hingga tanggal 16 Desember 2017.
Diedit oleh Doni Jaelani