Review Sid Meier's Civilization VII, Sekuel yang Maunya Serba Instan
Mainnya jadi tiga babak!

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: 4X Strategy
PUBLISHER: 2K Games
DEVELOPER: Firaxis Games
RELEASE DATE: 23 January 2025
RATING: 4/5
Sid Meier's Civilization VII akan rilis pada tanggal 12 Februari! Bagaimana dengan impresi kami? Temukan di sini!
1. Tiga babak Age!
Alih-alih balapan era dalam satu babak panjang, para pemimpin dituntut untuk membangun peradaban terbaik dalam tiga babak, yang terasa seperti dua babak pertama persiapan mencari buff melalui Legacy dan babak terakhir. Di satu sisi, pendatang baru dalam game ini tidak harus mengenal game sebelumnya dan mendapatkan garis start yang sama, namun tidak jarang sistem ini cenderung membuat pemain yang tidak sabar langsung melompat ke Modern Age dan kurang mendapatkan pengalaman komplitnya.
2. Gandhi Out, Jose In!
Keputusan Firaxis untuk memasukkan beberapa tokoh sejarah lebih dari satu kali dengan karakteristik yang berbeda agak bisa dimengerti sebagai representasi Age yang berganti, dan bukan hal baru. Mengaitkan Civilization ke dalam Age juga membangun angle baru dalam membangun peradabanmu sendiri, sehingga dalam sekali perjalanan main kamu mau tidak mau didorong untuk beradaptasi dalam momentum yang bervariasi, termasuk ketika Crisis ke-trigger.
3. Winning Condition yang agak direm!
Dengan pohon Civic dan Tech yang relatif lebih pendek karena dipotong tiap Age, perkembanganmu jadi semakin diajak utuk fokus dalam menggali poin Legacy hingga endgame, di mana fokus utamamu baru dikejar menjadi Economy, Military, Culture, dan Science.
Konsekuensinya, pembangunan Wonder maupun adu persebaran agama jadi sedikit dipinggirkan prioritasnya seketika mereka hanya menjadi fokus Age, yang juga memisahkan kedua mekanisme ini dengan Wonder besar relevannya di Antiquity, dan agama di Exploration.
Baca Juga: Preview Sid Meier's: Civilization VII, Apa Saja yang Beda?
4. Banyak buff jadinya!
Selain dari pertumbuhan yang pesat akibat dihapusnya Builder dan sistem Town yang menggenjot City secara otomatis, para Commander dan Great Works berfungsi semakin 'murah' sebagai buff, apalagi relik-relik yang menjadi target buruan di Exploration Age untuk mencapai endgame!
5. Bumbu-bumbu lainnya yang lebih spesifik
Event-event naratif, mekanisme Crisis yang menggoyang para pemain juga menjadi bumbu baru yang membuat game ini terasa berlalu semakin cepat. Namun, pergerakan unit-unit di lapangan makin terasa terbatas karena memberikan persepsi bahwa unit-unit makin didorong keperluannya untuk bertempur daripada diseimbangkan menjadi alat pembangun peradaban juga sehingga variasi tersebut hanya membuat game ini jadi lebih tipikal.
Apa pendapatmu sendiri terhadap Civilization VII? Sampaikan melalui kolom komentar!
Baca Juga: Kami Ngobrol Bareng Kreator Civilization VII Tentang Sistem Baru!