Pembahasan Boruto: TBV Bab 19, Cinta Kloningan Pohon Dewa?
Kloningan Pohon Dewa Boruto kelemahannya cinta?

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Boruto: Two Blue Vortex bab 19 memperlihatkan lanjutan konflik ninja Konoha dan ninja Suna menghadapi dua Kloningan Pohon Dewa, Ryu dan Matsuri.
Tapi konflik besar justru ada di sisi Sarada dan lainnya, selain itu ada pengungkapan baru terkait kelemahan Kloningan Pohon Dewa.
Apa yang terungkap di bab 19? Yuk simak berikut ini.
1. Pedang Araya yang dialiri chakra Shinki serta Yodo yang ada indikasi naksir dengan Shinki
Kenapa pedang Araya bisa memotong pasir besi milik Ryu? Sudah dijelaskan di bab 19 karena pedangnya dialiri chakra Shinki.
Jadinya pedang ini berfungsi layaknya Shinki mengendalikan pasir besinya, karena itulah pedangnya bisa menebas pasir besi Ryu.
Selain itu dari panel awal saat kilas balik Shinki dan Araya, ada indikasi kalau Yodo mungkin naksir dengan Shinki. Menjelaskan kenapa dia sangat buru-buru untuk menolong Shinki, ya.
2. Konflik Ryu melawan Araya, Yodo, Sarada, dan Mitsuki berlanjut
Di bab sebelumnya, Ryu pura-pura mengikuti skenario yang dibuat Sarada dan lainnya, padahal dia juga tahu mereka mengincar benih kehidupannya.
Karena itu pertarungan semakin memanas, Araya menjadi kunci karena pedangnya bisa menetralkan pasir besi Ryu.
Dengan pedangnya, Araya bisa membebaskan Mitsuki dan lainnya yang terikat pasir besi Ryu. Mereka melawan Ryu bahkan Mitsuki sampai menggunakan Sage Mode. Apakah sukses?
3. Ryu punya kekuatan yang tak ditunjukan di Shinki, tubuhnya menjadi pasir besi!
Ryu bukan lawan mudah bagi keempat ninja muda ini, karena Ryu punya kekuatan yang tidak ditunjukan di sumber manusianya, Shinki.
Kekuatan itu adalah mengubah tubuhnya menjadi pasir, maka dia jadi target yang sangat sulit untuk diserang.
Cara menghadapinya adalah pedang Araya, mengendalikan pasir di tubuh Ryu, lalu Mitsuki dan Sarada menyerang, meskipun masih belum sukses juga.
4. Konflik aneh Konohamaru dan Matsuri yang masih berlanjut soal penyebutan nama "Konohamaru-chan"
Saat Sarada dan lainnya mati-matian menghadapi Ryu, justru situasi Konohamaru dan Matsuri jadi rumit dan aneh.
Matsuri marah karena Konohamaru tak mau dipanggil dengan "-chan", Konohamaru tak mau karena hanya Moegi yang memanggilnya demikian, Matsuri marah dan ingin melahap Konohamaru.
Di sisi lain, Eida memantau apa yang terjadi dan melaporkannya ke Kashin Koji dan Boruto, membuat Boruto semakin tak sabaran dan ingin menolong teman-temannya.
5. Lebih dari itu, yang dirasakan Matsuri adalah "Cinta", salah satu kelamahan Kloningan Pohon Dewa
Kita juga diperlihatkan Jura, Hidari, dan Mamushi yang berdiskusi soal manusia. Jura menjelaskan ke keduanya kalau manusia bertindak berdasarkan akal dan perasaan, sementara mereka berdasarkan insting.
Manusia bisa bertindak berdasarkan "Cinta", seperti Inojin yang siap mengorbankan dirinya demi menolong Himawari. Apakah Kloningan Pohon Dewa juga bisa merasakan "Cinta"?
Menurut Jura, bisa dan menjadi kelemahan mereka, bahkan Matsuri sudah menunjukannya saat berhadapan dengan Konohamaru.
6. Ryu gunakan Tsumeaka dan Konohamaru yang nyaris dilahap Matsuri jadi penutup babnya
Ryu cukup cerdik, kalau dia sulit mengalahkan pedangnya Araya dan kalah jumlah, maka dia harus memperbanyak jumlahnya, dia memanggil Tsumeaka yang mencoba melahap para ninja muda.
Cukup sukses juga karena pedang Araya terhisap juga di tubuh Tsumeaka yang ia tebas, sehingga Ryu bisa bergerak.
Di sisi lain, Matsuri sangat marah ke Konohamaru dan siap melahap Konohamaru.
Konflik belum terlihat ujungnya, apa yang akan terjadi? Kita nantikan di bab berikutnya, ya!
Baca Juga: Konohamaru Terasa Semakin Menjengkelkan di Boruto: Two Blue Vortex 19?