Review Film: Black Clover: Sword of the Wizard King
Layak ditunggu dan wajib ditonton!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Fantasy
ACTORS: Fumiya Takahashi, Byrce Papenbrook
DIRECTOR: Ayataka Tanemura
RELEASE DATE: 16 Juni 2023
RATING: 3.5/5
Sejak diumumkannya film anime Black Clover pada Maret 2021 lalu lewat Weekly Shounen Jump, Black Clover: Sword of the Wizard King telah menjadi salah satu anime yang perilisannya ditunggu para penggemar. Ini merupakan anime orisinal yang disutradarai oleh Ayataka Tanemura, sementara skenarionya ditulis oleh Johnny Onda.
Akhirnya, setelah penayangannya sempat diundur selama dua bulan lebih, Black Clover: Sword of the Wizard King telah dapat disaksikan oleh seluruh penggemar karya Yuuki Tabata tersebut melalui platform streaming Netflix mulai 16 Juni 2023.
Setelah menyaksikan film anime berdurasi 119 menit ini, berikut review Black Clover: Sword of the Wizard King yang mungkin bisa membuka perspektif lain yang bisa menjadi bahan menarik untuk didiskusikan sebagai sesama penggemar Black Clover.
1. Anime shounen orisinal dengan plot cerdas
Sementara serial anime Black Clover adaptasi manga berjudul serupa karya Yuuki Tabata berakhir pada episode 170, tepatnya pada "Spade Kingdom Raid Arc", Black Clover: Sword of the Wizard King justru menjadi anime orisinal di mana plotnya tak berkiblat pada manganya, sehingga tak akan mengganggu alur asli yang kini telah sampai pada chapter 362.
Cerita dibuka dengan kilas balik 10 tahun silam, yakni sebelum peristiwa pada Black Clover: Sword of the Wizard King. Pada menit-menit awal tersebut, ditampilkan sebuah kisi-kisi atau foreshadowing terkait sosok yang akan menjadi antagonis utama serta apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Selanjutnya, sang antagonis bernama Conrad Leto kembali muncul dan mencoba lagi upayanya yang dahulu berhasil digagalkan, tetapi kali ini dengan strategi yang jauh lebih matang.
Menariknya, penonton tak akan dibawa bertele-tele terlebih dahulu dengan dipaksa menyaksikan serangkaian prolog yang tak ada kaitannya dengan inti cerita. Benar-benar to the point!
Baca Juga: 12 Fakta Mereoleona Vermillion Black Clover, Singa Betina Menakutkan
2. Spekulasi latar waktu film anime Black Clover berlangsung
Oleh karena tak ada penjelasan spesifik terkait kronologi antara film anime dengan serial Black Clover versi manga maupun animenya, penonton secara tak langsung diberikan ruang untuk menerka sendiri berdasarkan beberapa hint yang ada.
Petunjuk pertama ialah tubuh sang Kaisar Sihir, Julius Novachrono yang berukuran layaknya anak kecil. Setelah itu, ada Asta yang harus menutupi wajahnya dengan topeng demi mengikuti festival pertarungan sihir Triumph, sebab saat itu dia sedang diasingkan karena masih dalam tahap penyelidikan terkait penggunaan kekuatan iblis.
Jadi, dapat diperkirakan bahwa Black Clover: Sword of the Wizard King mengambil latar setelah tragedi dalam "Elf Reincarnation Arc". Ini juga berhubungan dengan Conrad yang berhasil lepas dari segel Julius, di mana tubuh kecil sang Kaisar Sihir saat itu merupakan efek serangan elf Patolli.
3. Visual yang memanjakan mata dari Pierrot
Sama seperti serial anime Black Clover, film anime Black Clover: Sword of the Wizard King pun digarap oleh Studio Pierrot. Studio anime yang satu ini telah cukup dikenal di kalangan beberapa judul anime shounen yang sarat akan adegan aksinya, seperti Bleach hingga Naruto.
Studio Pierrot berhasil menganimasikan adegan demi adegan pertarungan antara pengguna sihir dengan sangat baik. Selama menyaksikan anime yang persentase fight scene-nya mencapai 80% ini, penonton akan dibuat takjub dan tak merasakan keanehan apapun selama menyaksikan babak yang paling ditunggu-tunggu tersebut.
Sayangnya, part paling apik ini justru bisa menimbulkan dampak serius pagi penggemar yang memiliki kepekaan khusus terhadap cahaya, sebab film anime Black Clover: Sword of the Wizard King mengandung efek stroboskopik.
Dengan begitu, penonton dengan kondisi tertentu mungkin harus mencari alternatif jika tetap ingin menikmati film anime ini tanpa membahayakan diri sendiri.
4. Adegan aksi yang terpotong-potong
Di samping itu, beberapa penonton mungkin akan merasa jengkel karena dibawa melompat-lompat dan berakhir gagal fokus selama menyaksikan adegan aksi setelah melewati pertengahan film.
Pertama, penonton diajak mengikuti pertarungan antara Yuno dan beberapa Kapten Skuat dalam melawan Jester. Secara tiba-tiba, fokus akan dialihkan ke Edward Avalache yang tengah menghadapi para anggota Black Bull.
Belum selesai perang panas tersebut ditampilkan, penonton akan diajak menyaksikan sang Singa Betina Mereoleona Vermillion yang bertarung satu lawan satu dengan Princia Funnybunny.
Lalu, beralih ke sang MC, Asta yang memegang amanah untuk menggagalkan usaha Conrad seorang diri, di mana adegan tersebut selanjutnya akan kembali terpotong ke pertarungan lain dan begitulah yang terjadi seterusnya.
Mungkin, ini bermaksud menjelaskan bahwa pertarungan tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan, namun tak mungkin jika menampilkannya dalam satu frame langsung. Namun, di satu sisi, keputusan ini sebenarnya cukup mengganggu.
Untungnya, momen menyebalkan ini tak akan terus terjadi sampai akhir. Pada akhirnya, penonton akan diajak fokus pada pertarungan antara Asta dan Conrad.
5. Peran MC dan karakter lain terkesan agak memaksa
Seperti biasa, main character yang diperkenalkan dalam Black Clover: Sword of the Wizard King adalah dua anak dari Desa Hage, yakni Asta dan Yuno. Keduanya merupakan rival abadi dengan mimpi untuk menjadi Kaisar Sihir masa depan.
Tak seperti Yuno yang dicintai oleh mana, Asta justru tak memiliki sedikitpun sihir di dalam tubuhnya. Namun, sebagai gantinya, dia dipilih oleh grimoire semanggi berdaun lima yang menjadi tempat bersemayamnya iblis Anti Magic.
Kemampuan Asta yang mampu meniadakan atau memotong sihir dengan pedangnya mengantarkan anak desa tersebut sebagai penentu keberhasilan misi menggagalkan rencana jahat Conrad Leto yang berupaya menghancurkan seluruh kerajaan.
Sementara itu, MC satunya, yakni Yuno, diposisikan sebagai karakter yang membantu Asta dengan menahan salah satu rekan Conrad, yakni Jester Garandros. Ini mungkin bisa membantu meredakan perdebatan antarfandom mengenai siapa MC utama dalam serial Black Clover.
Sayangnya, peran penting kedua karakter ini rasanya sedikit dipaksakan. Pasalnya, kalau harus membicarakan film anime ini secara rasional, pengalaman Asta dan Yuno sebagai Ksatria Sihir masih jauh di bawah para Kapten Skuat.
Mengingat kondisi Julius Novachrono saat itu, situasinya mungkin dapat dimaklumi. Namun, bagaimana dengan para Kapten Skuat lainnya?
Lagi pula, jika tujuan Black Clover: Sword of the Wizard King adalah memberi panggung untuk para penerus, mengapa Mereoleona Vermillion malah diberi lapak untuk one by one menghadapi Princia Funnybunny?
6. Menjadi 'napas' baru untuk serial Black Clover
Terlepas dari beberapa celah kosong yang muncul di sepanjang animenya, Black Clover: Sword of the Wizard King sebagai film anime orisinal yang dibuat berdasarkan karya asli Yuuki Tabata ini tetap sangat layak untuk ditonton, sepadan dengan waktu penantian sejak pertama kali proses produksinya diumumkan.
Apalagi, mengingat serial animenya yang harus 'libur' dahulu demi memperpanjang jarak dengan manganya yang juga sempat hiatus, kehadiran Black Clover: Sword of the Wizard King sukses menjawab kerinduan para fans yang mungkin tak mengikuti manga Black Clover atau sekadar ingin menyaksikan Asta yang selalu berisik di sepanjang serial, apapun kondisinya.
Jadi, secara keseluruhan, tak ada alasan bagi penggemar Black Clover untuk melewatkan film anime Black Clover: Sword of the Wizard King yang satu ini. Lagi pula, plot yang sudah kamu simak dari manga atau animenya tak akan terganggu, sehingga kamu hanya perlu duduk santai dan menonton, tanpa perlu memikirkan bagaimana Black Clover: Sword of the Wizard King akan bersinggungan dengan plot utamanya.
Berapa poin kamu untuk film anime yang satu ini?
Diterbitkan pertama 20 Juni 2023, diterbitkan kembali 25 Agustus 2024.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 8 Fakta Black Clover: Sword of the Wizard King, Non Canon?