Penilaian Film: Attack on Titan: The Last Attack dari Duniaku.com
Memang ini film recap, tapi saya cukup oke nontonnya

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Horor
ACTORS: Natsuki Hanae, Yoshimasa Hosoya, Marina Inoue
DIRECTOR: Yuichiro Hayashi
RELEASE DATE: 14 Februari 2025
RATING: 4/5
Attack on Titan: The Last Attack akhirnya rilis di Indonesia pada hari Jumat (14/2/2025) ini.
Saya sebelumnya sudah menyaksikannya di screening pekan lalu (8/2/2025).
Bagaimana kesan saya? Simak penilaian film Attack on Titan: The Last Attack dari Duniaku.com berikut.
1. Apa itu Attack on Titan: The Last Attack?
Attack on Titan: The Last Attack adalah film kompilasi yang menyajikan bagian pertempuran akhir Attack on Titan dalam pengalaman sinematik berdurasi 145 menit dengan kualitas suara surround 5.1.
Bagian mana saja yang dikompilasikan?
Kompilasi ini dimulai dari The Rumbling, yang dalam format episodik adalah episode 88 dan merupakan bagian awal dari THE FINAL CHAPTERS Special 1. Kompilasi lalu menyajikan komplet juga bagian THE FINAL CHAPTERS Special 2, berakhir dengan adaptasi episode 94 "To the Tree on the Hill."
Lalu ada juga post-credits di akhir film. Berdasarkan pengamatan saya, hanya ini adegan yang benar-benar baru dalam kompilasi.
Baca Juga: 6 Semesta Anime yang Terlalu Kuat untuk Rumbling Attack on Titan!
2. Komentar saya
Dilansir Crunchyroll (18/8/2024), Yuichiro Hayashi selaku sutradara seri Attack on Titan yang juga menyutradarai kompilasi ini mengatakan kalau dia awalnya menggambar storyboard untuk FINAL CHAPTERS dengan pikiran itu akan ditonton sebagai satu film.
Jadi, mendapat kesempatan supaya penonton menyaksikan film ini di bioskop adalah mimpi bagi dia.
Setelah menyaksikan sendiri filmnya, saya paham maksud Hayashi.
Kompilasi ini sangat mulus menyajikan kisah dari bagian THE FINAL CHAPTERS sebagai satu kesatuan, hingga saya mendapat kesan bahwa format film layar lebar ini yang sejak awal dia inginkan.
Ditambah dengan fakta bahwa bagian akhir Attack on Titan ini memang emosional dan intens, menyaksikan kembali adegan-adegan ini dalam format layar lebar didukung suara mantap tetap menjadi keseruan tersendiri meski ini hanya kompilasi.
Fakta bahwa kompilasi ini menyajikan bagian ending Attack on Titan menjadi nilai plus tersendiri. Beberapa kompilasi anime terasa kurang memuaskan karena hanya merangkum satu season yang posisinya di tengah cerita, membuatnya seperti potongan tanpa resolusi yang jelas.
Namun, dengan format ini, penonton mendapatkan pengalaman yang lebih utuh, karena film ini menghadirkan klimaks dari seluruh saga Attack on Titan.
3. Namun yang harus kamu perhatikan: ini tetap film kompilasi
Saya merekomendasikan Attack on Titan: The Last Attack terutama untuk tiga kategori penonton utama:
Pertama, bagi mereka yang sudah membaca manganya tetapi belum sempat menonton THE FINAL CHAPTERS Special (atau episode 88 hingga 94 dalam format episodik). Jika kalian ingin menikmati ending Attack on Titan dalam format yang lebih sinematik, pengalaman menontonnya di layar lebar bisa menjadi cara yang paling definitif untuk menyaksikan klimaks cerita ini.
Kedua, penonton anime-only yang juga belum menonton THE FINAL CHAPTERS special. Menonton kompilasi ini akan menjadi cara yang bagus untuk mengakhiri perjalananmu menyaksikan kisah Eren, Mikasa, dan Armin dalam format anime.
Ketiga, untuk para penggemar Attack on Titan yang sudah menonton versi animenya tetapi ingin merasakan kembali bagian akhir ini dalam pengalaman yang lebih megah. Visual dan audio yang ditingkatkan di layar lebar bisa memberikan sensasi yang lebih mendalam, terutama jika kalian menontonnya bersama teman atau komunitas, menambah atmosfer yang lebih seru dan emosional.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini tetap sebuah film kompilasi. Dari segi cerita, hampir tidak ada tambahan baru yang signifikan. Satu-satunya konten eksklusif adalah adegan post-credits, yang meskipun menghibur, tidak memiliki dampak besar terhadap narasi utama.
Kalau kamu sudah nonton anime Attack on Titan sampai tamat dan merasa versi sebelumnya sudah cukup, ya film kompilasi ini tidak wajib ditonton.
4. Kesimpulan akhir penilaian Attack on Titan: The Last Attack
Saya memberikan Attack on Titan: The Last Attack 4 dari 5 bintang karena film ini berhasil menyajikan bagian akhir Attack on Titan dalam format layar lebar dengan kualitas audio dan visual yang dahsyat.
Saat menyaksikan film ini, saya semakin memahami maksud Yuichiro Hayashi ketika mengatakan bahwa dia menggambar storyboard THE FINAL CHAPTERS dengan bayangan bahwa kisah ini akan dinikmati sebagai satu film utuh. Transisinya terasa mulus, dari satu babak ke babak lain, dengan intensitas yang terus meningkat hingga mencapai klimaksnya.
Bagi pembaca manga yang belum menyaksikan adaptasi bagian akhir ini, atau penonton anime-only yang belum mengikuti THE FINAL CHAPTERS, Attack on Titan: The Last Attack bisa menjadi pengalaman definitif dalam menikmati konklusi kisah AoT.
Namun, sebagai film kompilasi, tidak ada banyak hal baru yang ditawarkan selain adegan post-credits. Bagi yang sudah menonton versi anime dan merasa sudah cukup puas, mungkin tidak ada alasan kuat untuk menonton ulang di bioskop.
Bagaimana menurutmu? Apakah film ini layak ditonton ulang di layar lebar? Beri tahu pendapatmu di kolom komentar!
Baca Juga: Cosplay 6 Karakter Attack on Titan di Screening AoT: The Last Attack!