Gimana Jadinya Kalau Eren AoT Mencegah Smiling Titan Memangsa Ibunya?

Eren sebenarnya bisa melakukannya, tapi hasilnya...

carla yeager.jpg

Pada bab akhir Attack on Titan, Eren mengungkapkan kepada Armin bahwa ia sengaja mengalihkan perhatian Smiling Titan dari Bertolt, karena ia percaya bahwa saat itu belum saatnya bagi Bertolt untuk mati.

Smiling Titan berujung menyerang ibunya, Carla Yeager, yang akhirnya meninggal dengan mengerikan di hadapannya. Tapi, apa yang akan terjadi jika Eren memutuskan untuk menolong ibunya?

Jika Eren memilih untuk menyelamatkan Carla, dan bukan Bertolt, bagaimana perubahan tersebut akan mempengaruhi alur cerita dan perkembangan karakter dalam Attack on Titan? Saya akan mencoba menganalisis potensinya! 

1. Skenario kematian Carla menyebabkan rentetan kejadian yang berujung ke Rumbling hingga kematian Eren

Carla YeagerBerbagai Sumber

Kematian Carla Yeager dan selamatnya Bertolt berujung pada rentetan kejadian yang kita lihat di manga. Eren tumbuh membenci Titan, Eren menjadi anggota Survey Corps, Bertolt selamat dan kemudian menjadi ancaman hingga tiba saatnya dia dimangsa Armin.

Kalau dijabarkan lebih jauh, sebenarnya momen Eren membiarkan Bertolt hidup ini adalah awal dari semua kejadian besar kemudian yang berujung ke Rumbling, musnahnya 80% manusia di luar Pulau Paradis, namun Armin punya kekuatan Colossal Titan yang kemudian membantu mengalahkan Eren.

Jika satu kejadian ini diubah efeknya bisa beda.

Baca Juga: 6 Semesta Anime yang Terlalu Kuat untuk Rumbling Attack on Titan!

2. Dampak jika Eren menolong ibunya

captionDina Fritz di anime AoT. (Dok. Wit Studio/Attack on Titan)

Jadi, mari kita tinjau apa yang terjadi bila Eren memutuskan membiarkan Bertolt mati supaya Carla bisa diselamatkan:

-Kematian Carla adalah pemicu utama bagi Eren. Tanpa peristiwa itu, Eren mungkin tidak pernah merasakan kebencian yang begitu mendalam terhadap Titan, dan itu yang membuatnya bergabung dengan Survey Corps dan berjuang untuk menghancurkan Titan.

Jika Carla selamat, Eren mungkin tidak memiliki dorongan kuat untuk membunuh Titan, dan mungkin dia akan tumbuh dengan cara yang lebih tenang, tanpa perasaan dendam yang menggerakkannya untuk melakukan segala cara demi menghancurkan dunia luar.

Eren mungkin tidak akan berusaha keras mencari kekuatan yang diperlukan, dan akhirnya tidak akan mendapatkan Attack Titan.

Dan ini saja sudah menyebabkan paradoks yang menyebabkan Eren masa depan mungkin sirna. 

-Bahkan Grisha Yeager pun bisa jadi tak merasa wajib memberikan Attack Titan ke Eren jika Carla masih hidup. 

Grisha tidak hanya dipengaruhi oleh pemikirannya sendiri—dia juga dipengaruhi oleh Eren di masa depan, yang memanipulasi jalur waktu dengan kemampuannya sebagai Attack Titan. 

Jika Carla masih hidup kemungkinan besar, Grisha tidak akan merasa tertekan untuk bertindak begitu cepat dan nekat. Tanpa tragedi besar yang mempengaruhi keluarganya (yaitu kematian Carla), Grisha mungkin lebih stabil dan lebih berfokus pada cara lain untuk meraih tujuannya, yang bisa mengubah jalannya sejarah.

Bahkan, jika ini terjadi dan Eren masa depan beneran lenyap karena paradoks, mungkin Eren masa depan beneran tak bisa mengusik Grisha lagi. 

-Lalu mari kita perhatikan apa yang terjadi kalau Smiling Titan memangsa Bertolt.

Smiling Titan sebenarnya adalah Dina Fritz, ibu Zeke dan istri pertama Grisha Yeager. 

Jika Dina Fritz memakan Bertolt, dia akan memperoleh kekuatan Colossal Titan. Ini bisa menyebabkan dia mendapatkan kesadarannya kembali, dan... itu bisa menyebabkan efek besar sekali kalau dia ketemu Grisha dan keluarga Reiss. Apalagi dia seorang Fritz! Dia punya darah kerajaan!

Jika Dina kembali memiliki kesadaran dan bertemu dengan Grisha, hubungan mereka mungkin bisa berubah. Mereka bisa menyusun rencana yang lebih matang, bahkan membongkar lebih cepat tentang kejahatan Marley dan sistem Eldia kepada keluarga Reiss, Roth, dan lainnya. Dengan Dina kembali, mungkin juga ada pengaruh kuat dari sisi Fritz (keluarga kerajaan Eldia) yang bisa menambah kompleksitas perpolitikan di dalam Pulau Paradis.

Namun gimana reaksi Marley kalau mereka tahu mereka kehilangan kekuatan Colossal Titan?

Kalau misalnya laporan ini datang lebih cepat, misalnya Reiner dan Annie memutuskan pulang saja setelah Bertolt mati, akankah Marley mengirim serangan lebih awal, saat Paradis sama sekali belum siap? 

Jika itu terjadi, apakah Rumbling akan tetap terjadi sebagai respons, dengan utak-atik dari Grisha dan Dina, sementara Dina yang memicunya secara prematur? 

Namun mengingat sifat Dina, jika dia memicu Rumbling, apa dia akan tega menyebabkan kehancuran setara dengan yang harusnya dilakukan Eren? 

-Kalau misalnya Dina yang memperoleh kekuatan Colossal Titan, akankah Armin mendapatkan kekuatan itu juga? Atau efek domino berkepanjangan justru akan membuat itu tak pernah terjadi? 

3. Bagi Eren, yang ingin menyelamatkan orang-orang di Paradis meski harus memusnahkan orang-orang di luar, kemungkinan alternatif ini terasa tidak sejalan

Attack on Titan - eren titan 02.jpg(Dok. Mappa/Attack on Titan Final Season THE FINAL CHAPTER: THE LAST ATTACK)

Yang paling utama dari kemungkinan alternatif ini adalah: Eren masa depan akan lenyap.

Paradoks yang terjadi begitu membingungkan hingga mencoba memikirkan dampaknya saja membuat saya, yang menulis, ikut pusing.

Selain itu, Eren sempat bisa melihat masa depan, masa lalu, dan masa sekarang.

Dia pun bisa jadi sudah melihat alternatif kejadian bila dia tidak menolong Bertolt. Dan kemungkinan yang tercipta bisa jadi tidak sejalan dengan visinya.

Satu faktor lain yang harus kamu perhitungkan adalah Eren terutama ingin menyelamatkan teman-temannya. Situasi yang dia buat dirancang untuk membuat Armin, Mikasa, dan rekan-rekannya menjadi pahlawan yang menyelamatkan 20% sisa manusia dunia (jika semuanya berjalan lancar, soqalnya bahkan Eren pun mengakui dia tidak yakin teman-temannya akan selamat). 

Jika dia tidak mengambil masa depan alternatif, meski itu menyebabkan ibunya akan hidup, berarti itu kemungkinan karena deviasi waktu justru akan merugikan teman-temannya. Entah karena Armin dan Mikasa akan mati, atau malah nasib mereka bakal lebih buruk. 

Bagi Eren, mungkin masalah persepsi ini (dimana dia harus melihat masa depan, masa lalu, dan masa sekarang hingga konsep waktu tak lagi bermakna bagi dia) membuat dia merasa ini satu-satunya jalur yang harus diambil untuk hasil terbaik.

Bertolt harus hidup di momen itu meski ibunya akan mati dengan mengerikan. Dan dunia Attack on Titan pun bergulir seperti yang kita kenal.

Tapi itu teori saya soal gimana jadinya kalau Eren mencegah Smiling Titan memangsa ibunya di Attack on Titan.

Karena kemungkinannya sangat rumit, kamu mungkin punya perspektif berbeda? Sampaikan di kolom komentar!

Baca Juga: Apa Itu Rumbling di Attack on Titan? Ini Penjelasannya 

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU