6 Perbedaan Terbaik Anime Bleach TYBW Dibanding Versi Manganya!
Banyak hal yang membuat cerita versi anime lebih berkesan

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cour ketiga anime Bleach: Thousand-Year Blood War telah berakhir dan akan berlanjut ke cour terakhirnya. Sejauh ini, adaptasi versi animenya benar-benar menunjukkan perkembangan luar biasa dari segi cerita dibanding dengan versi manganya.
Apa saja perbedaan terbaik dari versi anime Bleach: Thousand-Year Blood War dibanding dengan manganya?
Baca Juga: 5 Persamaan Kyoraku dan Yamamoto Bleach, Ada di Bankai?
1. Motif pengkhianatan Ishida jauh lebih diperdalam
Dalam versi manga, pengkhianatan Ishida terkesan mendadak karena selama cerita pasca-invasi gelombang pertama Quincy, pemuda tersebut tahu-tahu bergabung ke kubu Yhwach tanpa eksplorasi lebih lanjut.
Ia cuma baru memberitahu alasannya saat bertemu kembali dengan Ichigo di istana Warhwelt.
Sedangkan di anime, eksplorasi alasan Ishida benar-benar diperhatikan dengan tambahan adegan saat ia mencari dan membaca catatan kakeknya soal sejarah kaum Quincy dan Yhwach.
Di sinilah kita bisa mengetahui kalau Ishida benar-benar mewarisi tekad Soken untuk menghentikan Yhwach yang tega mengorbankan keturunannya sendiri.
2. Performa Divisi 0 dalam pertarungan jauh lebih epik
Performa Divisi 0 yang digadang-gadang merupakan pasukan yang kekuatannya melampaui Gotei 13 ini memang terasa mengecewakan di versi manga.
Di situ, mereka tak menunjukkan banyak kemampuan unik dan banyak adegan off-screen yang kemudian diakhiri dengan para anggotanya yang tahu-tahu tumbang dan ditinggal Yhwach begitu saja.
Untungnya hal itu diperbaiki dalam versi animenya. Para anggota Divisi 0 menunjukkan banyak skill tempur yang menakjubkan seperti Bankai dengan syarat yang terbilang berat, yaitu pengorbanan ketiga rekan agar si pengguna bisa memakainya.
Dengan demikian, nasib Divisi 0 setidaknya berakhir bukan berakhir sebagai pecundang, melainkan sebagai petarung yang rela memberikan segalanya demi mengalahkan musuh.
3. Latar belakang hubungan Yhwach dan Soul King dieksplor lebih jauh
Selama cerita manganya berjalan, kita cuma mendengar latar dan alasan Yhwach membenci Soul King berdasarka dialog para karakternya.
Nah, dalam versi animenya, latar belakang ayah dan anak ini diperlihatkan dalam adegan flashback.
Kita bisa menyaksikan momen-momen saat Yhwach melihat Soul King membelah dunia tunggal menjadi tiga dimensi dan kemudian bereinkarnasi menjadi Raja Quincy. Hal itu kemudian ditegaskan dari beberapa dialog anak Adnyeus tersebut yang membenci dunia yang sekarang.
Bukan cuma itu saja, kita juga akhirnya bisa mengetahui nama asli Soul King yaitu Adnyeus yang ternyata sudah disinggung jauh-jauh hari, yaitu saat Ishida membaca catatan Soken dan Yhwach melantunkan mantera Auswahlen.
4. Adegan pertarungan original yang disajikan benar-benar menarik
Salah satu alasan kenapa manga Bleach sempat mengecewakan adalah banyaknya adegan pertarungan yang berakhir terpotong.
Nah di animenya, kita mendapat banyak fan service pertarungan seperti saat Gotei 13 membantai pasukan Quincy dan duel antar sahabat, yaitu Ishida dengan Ichigo dan Renji.
Berbagai pertarungan original juga benar-benar disajikan dengan baik dan berhasil membangkitkan adrenalin para penontonya. Kita juga bisa melihat banyak kemampuan baru setiap karakter yang belum sempat tereksplor di manga.
5. Adegan fan service dan komedi yang tak tepat sasaran dihilangkan
Selain tambahan berbagai adegan epik dan penting, alasan kenapa versi animenya jadi lebih baik juga ada di pengurangan adegan tak penting.
Contoh adegan tak penting yang dimaksud adalah berbagai adegan fan service seperti perbuatan dan dialog Yoruichi yang terkesan melecehkan Orihime secara seksual dan adegan komedi yang terkesan cukup kasar jika ditempatkan pada momen krusial seperti Ichigo yang dibangunkan paksa usai pingsan akibat dari jatuh ketinggian istana Soul King.
Dengan begitu, mood para penonton yang sudah antusias menyimak cerita jadi tak hancur di pertengahan jalan.
6. Proses kebangkitan sempurna Yhwach terkesan lebih megah
Di versi manga, proses kebangkitan Yhwach sebelum dan sesudah menyerap Soul King banyak terpotong-potong sehingga kurang terasa wah dari perspektif pembaca.
Versi animenya sendiri memberi banyak sentuhan baru, seperti momen Yhwach berjalan di atas tangga Reishi yang ia buat sendiri ke lokasi Soul King dan ritual para bawahannya yang menyumbangkan Reishi-nya agar bisa dipakai Yhwach sebagai pedang untuk membelah kristal Soul King.
Beberapa tambahan itu membuat proses kebangkitan Yhwach terkesan begitu ilahi dan sakral, sesuai dengan titelnya sebagai Raja Quincy dan putra tunggal dari sosok yang dianggap hampir maha kuasa di dunia Bleach.
Itulah daftar perbedaan yang membuat versi anime Bleach: Thousand-Year Blood War lebih baik dari manganya.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 5 Fakta Shunko, Teknik Bela Diri Ciptaan Yoruichi Bleach?