Brace Yourself, Ini Alasan Anime Favoritmu Tidak Mendapatkan Season Baru
Jangan terlalu banyak berharap adanya season baru untuk anime favorit, karena semuanya sangat tergantung faktor yang satu ini... Sepopuler apapun anime, selaris apapun manga atau light novelnya, season baru hanya tinggal mimpi...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap musim ada banyak anime baru yang tayang (musim gugur 2016 memiliki sekitar 80 anime baru). Beberapa ada yang bagus, beberapa ada yang buruk, dan ada juga yang mengerikan, dan beberapa, entah bagaimana, melekat dalam hati kita, dan membuat kita selalu berharap akan adanya season baru. Tapi, untuk membuat kelanjutan sebuah anime tidaklah mudah. Jadi, tanpa basa-basi, mari kita bahas kenapa, tidak peduli seberapa populer anime itu, tidak peduli seberapa banyak orang yang membaca light novel/manga, tidak peduli seberapa populer anime favoritmu di medsos, anime favoritmu kemungkinan besar tidak akan mendapatkan season baru.
[read_more id="283040"]
[page_break no="" title="Bagaimana Anime Lahir"]
Kita akan membahas banyak hal disini. Bagaimana anime dibuat kira-kira seperti ini. Perusahaan produksi membentuk komite setelah mereka memilih untuk mengubah sesuatu menjadi anime. Komite ini kemudian mencoba untuk menemukan investor untuk berinvestasi ke komite agar mereka bisa memproduksi anime. Berbagai perusahaan akan mencoba untuk memiliki saham di anime. Mereka biasanya dari berbagai macam perusahaan, dari merchandising, beberapa dari manga atau perusahaan penerbit light novel, dan ada juga dari media online.
[read_more id="282659"]
Seperti yang kita semua tahu, anime yang mereka buat bisa menjadi hit besar. Namun, ini adalah bisnis yang berbahaya dan beresiko. Membuat anime sangat mahal. Studio, staff, animator, editor, tim PR, dan segala sesuatunya harus dibiayai. Kemudian mereka harus membuat anime yang bisa menghabiskan waktu beberapa bulan sampai tahun tergantung pada studio dan berapa banyak uang dan waktu yang diberikan komite kepada mereka.
Setelah anime selesai diproduksi dan sudah dijadwalkan, hampir selalu ada pre-screening dimana mereka kan menunjukkan satu atau dua episode. Dan kemudian biasanya diadakan pertunjukan live dengan staf dan seiyuu. Berikutnya, merchandise harus dipesan dan dibuat, seperti DVD dan Blu-ray. Jika ada restoran atau kafe yang akan melakukan kolaborasi, atau sebuah perusahaan game mobile akan membuat adaptasi gamenya, perusahaan-perusahaan itu harus mengajukan proposal. Akhirnya ketika acara selesai, ada acara live wrap-up. Kadang-kadang jika mereka sukses, mereka akan mengumumkan akan adanya season kedua.
[page_break no="" title="Uang Menentukan Segalanya"]
[read_more id="278596"]
Kita tahu hal ini juga. “Uang adalah yang membuat dunia ”berputar”". Ini tidak berlebihan. Sekitar satu tahun yang lalu, Marina Sasaki, seorang produser anime yang terlibat dalam Barakamon dan Parasytes mencurahkan isi hatinya di twitter. Dia memberi penjelasan penting tentang mengapa anime tidak mendapatkan season baru.
https://twitter.com/nucoxx/status/648443812226859008
Dia berkicau:
Manga/materi lainnya dipilih untuk menjadi anime → anime ini menjadi populer → penjualan manga naik → namun, anime Blu-ray disc tidak terjual.
Inilah apa yang dirasakan perusahaan anime ketika mereka membayar hampir 200 juta yen, tetapi manga atau light novel, yang tidak membiayai pembuatan anime, mulai meroket penjualannya. Kami kemudian berpikir, “apakah kitas membuat anime sehingga sumber materialnya bisa terjual dengan baik?”
https://twitter.com/nucoxx/status/648446247422947328
Kemudian, sumber materialnya semakin laris terjual dan tentu saja akan menjadi pendapat umum kalau animenya akan mendapatkan season baru. Tetapi, walaupun manga atau light novel terjual dengan baik, perusahaan anime tidak mendapatkan sepeser pun. Kembali lagi, jika blu-ray tidak terjual, maka tidak mungkin ada season baru.
https://twitter.com/nucoxx/status/648447088766783488
[read_more id="275752"]
“Tapi bagaimana jika merchandisenya laku keras?” Royalti untuk merchandise hanya beberapa persen dari pendapatan aslinya, bahkan jika merchandise menghasilkan penjualan sebanyak 10 juta yen, hanya beberapa ratus ribu yen yang didapatkan oleh perusahaan anime. Pada akhirnya, jika anda tidak menjual banyak, anda tidak akan menghasilkan pendapatan yang banyak. Oleh karena itu, jika blu-ray tidak terjual, maka itu akan benar-benar menyulitkan.
Lanjut ke halaman 2..
https://twitter.com/nucoxx/status/648450137774141440
Sejujurnya, mengatakan “mari kita membuat season kedua”, adalah sesuatu yang hanya terjadi dalam skenario terbaik. Di dunia ini (dunia anime), perusahaan bahkan tidak berbicara tentang membuat season kedua, melainkan melihat penjualan dari Blu-ray volume 3 & 4 dan menentukan berapa banyak kerugian mereka. Kemudian dari sana, “berapa banyak yang bisa kita pulihkan”, biasanya menjadi topik pembicaraan. Streaming anime yang seharusnya menjadi seberkas cahaya, tidak memiliki cukup kekuatan untuk membuat perbedaan dalam penjualan.
[read_more id="278588"]
https://twitter.com/nucoxx/status/648451272576622593
Jadi, bagaimana kita harus menghasilkan uang dan apa cara terbaik untuk menghasilkan uang? Akan sangat baik jika perusahaan anime bisa berbicara tentang bagaimana mereka mewujudkannya. Membuat model nyata dengan penjelasan dan model akan menjadi sangat bagus.
https://twitter.com/nucoxx/status/648460758687219712
Ketika Anda memikirkan sisi pelanggan:
- Blu-ray terlalu mahal.
- Ada terlalu banyak anime.
- Konsumen tidak memiliki keinginan atau hasrat untuk membeli.
Ketika Anda memikirkan sisi bisnis:
- Tidak ada cara untuk menghasilkan uang selain dari penjualan blu-ray.
- Anime tidak dapat beradaptasi dengan perubahan jaman yang cepat.
Ini mungkin bisa menjadi beberapa alasan.
[read_more id="277242"]
Itulah kira-kira sedikit penjelasan kenapa anime favorit kalian tidak mendapatkan season kedua. Tapi bagaimana dengan One Piece dan Naruto? Kedua anime ini terus mendapatkan musim baru, film, banyak merchandise, game dan lain-lainnya. Kamu tahu kenapa? Karena One Piece dan Naruto sangat sukses. Keduanya adalah contoh dari apa yang terjadi ketika anime terjual dengan sangat sangat baik, sehingga akan sangat bodoh jika perusahaan anime tidak melanjutkan dan memperpanjang penayangan anime, walaupun berisi banyak filler.
[read_more id="272127"]