10 Pertempuran Akhir Paling Gila di Anime! Naruto Versus Sasuke?

Gila banget nih pertempuran akhirnya!

Naruto Uzumaki dan sasuke uchiha.jpg

Pertarungan akhir harus diakui merupakan salah satu sesuatu yang paling susah dibuat di dalam cerita. Terkadang kesalahan sedikit saja bisa membuat pertarungan akhir menjadi hambar dan tidak terkenang sama sekali. Untungnya, ada beberapa final battle paling mantap yang bisa kita lihat. 

Sebagai konteks, di antara daftar ini ada pertarungan akhir penutup season (Saitama lawan Boros) dan juga pertempuran akhir yang benar-benar akhir.

Mana pertempuran akhir paling gila di anime? Simak di bawah ini! 

1. Naruto Uzumaki versus Sasuke Uchiha - Naruto Shippuden

naruto sasukecrunchyroll.com/narutoshippuden

Duel ini tak hanya memamerkan kekuatan luar biasa keduanya, tetapi juga sarat dengan emosi yang telah terpendam sejak mereka masih menjadi genin.

Pertarungan ini berlangsung di Lembah Akhir, lokasi ikonik yang sebelumnya menjadi saksi pertempuran legendaris antara Hashirama Senju dan Madara Uchiha. Naruto dan Sasuke mengerahkan seluruh kemampuan mereka, bahkan Sasuke tak segan menggunakan kekuatan penuhnya untuk mencoba menghabisi Naruto. Intensitas pertempuran ini begitu tinggi hingga keduanya bertarung sampai kehabisan chakra.

Akhir dari duel ini sangat dramatis, ditandai dengan hilangnya satu lengan mereka masing-masing. Namun, lebih dari sekadar adu kekuatan, pertarungan ini menyampaikan resolusi emosional bagi dua sahabat sekaligus rival yang selama ini terjebak dalam konflik panjang.

Dengan perpaduan aksi yang memukau dan momen emosional yang kuat, tak heran jika pertarungan Naruto vs Sasuke dinobatkan sebagai salah satu final battle terbaik dalam sejarah anime.

Baca Juga: Serunya Free Fire x Naruto Shippuuden, Mejeng di Jakarta!

2. Pertempuran terakhir melawan Father - Fullmetal Alchemist: Brotherhood

Father - Fullmetal Alchemist: Brotherhooddok. Bones/ Fullmetal Alchemist: Brotherhood

Pertarungan terakhir dalam Fullmetal Alchemist: Brotherhood melawan Father bukan sekadar adu kekuatan, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang ambisi, pengorbanan, dan kemanusiaan. Konflik ini mencapai puncaknya ketika Edward Elric, bersama para alkemis dan sekutu-sekutunya, menghadapi ancaman terbesar yang pernah ada: Father, sosok yang telah merancang rencana monumental untuk meraih kekuasaan absolut.

Pertempuran berlangsung di tengah kehancuran Amestris, saat Father berusaha mempertahankan kekuatannya setelah menyerap energi dari Truth. Dalam wujud yang hampir menyerupai dewa, Father menunjukkan kemampuan alkimia yang nyaris tak terkalahkan, menciptakan tantangan besar bagi Edward dan yang lain.

Akhir dari pertarungan ini menyuguhkan klimaks yang luar biasa, ketika Edward berhasil menghancurkan tubuh Father dengan pukulan terakhir yang penuh emosi dan tekad. Pengorbanan Greed sebelumnya makin membuat pukulan itu berkesan.

Dengan kombinasi aksi mendebarkan, filosofi mendalam, dan resolusi emosional yang kuat, pertarungan melawan Father menjadi penutup yang sempurna untuk salah satu anime terbaik sepanjang masa.

3. Saitama lawan Boros - One Punch Man Season 1

Saitama vs Boros - One Punch Mandok. Madhouse/ One Punch Man

Kalau kita bicara One Punch Man musim pertama, pertempuran antara Boros dan Saitama adalah puncak dari seluruh cerita yang ditampilkan. Sebagai musuh terkuat yang dihadapi Saitama di musim ini, Boros memberikan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mayoritas antagonis lainnya: perlawanan yang cukup sengit dan bahkan mampu memaksa Saitama untuk menggunakan sedikit lebih banyak dari kekuatannya, meskipun ia tetap tak terkalahkan.

Pertarungan ini menarik karena, meskipun Boros tahu bahwa Saitama jauh lebih kuat darinya, dia tetap bertarung hingga akhir dengan semangat juang yang tinggi. Karakter Boros yang tragis, sebagai makhluk kesepian yang mencari lawan sepadan di seluruh galaksi, membuat pertarungan ini tidak hanya seru secara aksi, tetapi juga menyentuh secara emosional.

Studio Madhouse menyajikan duel ini dengan animasi yang luar biasa, memanfaatkan koreografi aksi yang dinamis dan efek visual yang spektakuler. Momen-momen seperti serangan meteorik Boros atau pukulan serius Saitama menjadi sorotan yang membuat pertarungan ini begitu memorable bagi para penggemar.

Tak heran, banyak fans berharap bahwa pertempuran Saitama melawan musuh-musuh ikonis lainnya, seperti Cosmic Fear Garou, akan diadaptasi dengan kualitas animasi yang setara atau bahkan lebih baik dari ini.

Pertempuran Saitama vs Boros telah menetapkan standar emas bagi duel epik di One Punch Man, yang akan selalu dikenang sebagai salah satu pertarungan terbaik dalam anime aksi.

4. Pertempuran terakhir melawan Jiren - Dragon Ball Super

Goku Ultra Instinct(Dok. Toei Animation/Dragon Ball Super)

Masa lalu Jiren memang menuai beragam pendapat. Sebagian penggemar merasa bahwa latar belakangnya kurang dieksplorasi dengan baik di versi anime, dan ada kritik bahwa karakter Jiren terlalu lama pasif sepanjang Turnamen Kekuatan. Namun, satu hal yang hampir semua penggemar sepakat: kualitas duel antara Goku dan Jiren di babak akhir benar-benar luar biasa.

Pertarungan dimulai dengan Goku dalam wujud Ultra Instinct, menghadirkan salah satu momen paling ikonis dalam Dragon Ball Super. Gerakan Goku yang mulus, kekuatan Jiren yang masif, serta visual animasi yang memukau dari Toei Animation membuat setiap serangan terasa intens dan penuh energi.

Ketika Goku kehabisan stamina, momen yang menyusul – kerja sama antara Goku, Frieza, dan Android 17 melawan Jiren yang juga kelelahan – menjadi puncak yang emosional dan memuaskan bagi banyak penggemar.

Hal yang menjadikan pertarungan ini begitu berkesan bukan hanya kualitas animasinya, tetapi juga dampaknya di dunia nyata. Di Meksiko, duel Goku melawan Jiren dipromosikan seperti pertandingan olahraga besar, dengan iklan-iklan yang mencuri perhatian dan acara nonton bareng yang menyerupai final pertandingan tinju.

Antusiasme luar biasa ini menunjukkan betapa Dragon Ball telah menjadi fenomena global yang melampaui sekadar anime.

Ditambah dengan pesan moral yang kuat tentang kerja sama, ketekunan, dan tekad, duel ini tak hanya menjadi penutup sempurna untuk Dragon Ball Super, tetapi juga menegaskan warisan abadi Dragon Ball sebagai salah satu seri anime paling ikonis sepanjang masa.

5. Pertempuran Team Dai-Gurren Melawan Antispiral - Tengen Toppa Gurren Lagann

Super Tengen Toppa Gurren Lagann.jpg(Dok. Gainax/Tengen Toppa Gurren Lagann)

Pertarungan terakhir antara Team Dai-Gurren dan Anti-Spiral di Tengen Toppa Gurren Lagann bukan sekadar duel, melainkan sebuah pertempuran kosmik yang melampaui batas imajinasi. Dalam konflik ini, Simon dan timnya bertarung demi kebebasan umat manusia melawan kekuatan absolut Anti-Spiral, yang berniat memusnahkan semua kehidupan spiral demi menghentikan potensi kehancuran alam semesta.

Duel ini berlangsung di skala yang luar biasa. Team Dai-Gurren menggunakan mecha raksasa Tengen Toppa Gurren Lagann, sebuah mesin perang yang ukurannya melampaui galaksi, untuk melawan Anti-Spiral di medan perang multidimensi. Dengan visual penuh warna dan efek spektakuler, setiap serangan dalam pertarungan ini terasa seperti ledakan energi dan emosi yang mengguncang alam semesta.

6. Jotaro Kujo lawan DIO - JoJo's Bizarre Adventure: Stardust Crusaders

Jotaro vs Dio - JoJo's Bizarre Adventuredok. David Production/ JoJo's Bizarre Adventure

Di satu sisi, saya masih merasa kurang sreg dengan pengungkapan tiba-tiba bahwa Star Platinum ternyata memiliki kemampuan manipulasi waktu yang mirip dengan The World milik DIO. Rasanya agak mendadak dan kurang dibangun di cerita sebelumnya. Namun, jika mengesampingkan hal itu, tidak bisa dipungkiri bahwa pertarungan ini adalah salah satu duel paling menakjubkan di JoJo's Bizarre Adventure.

Pertarungan ini berhasil memperlihatkan skala ancaman DIO secara maksimal. Sebelum duel klimaks dengan Jotaro, kita sudah diperlihatkan betapa berbahayanya DIO, terutama ketika dia dengan mudah mengalahkan Kakyoin, yang sempat memberikan petunjuk penting mengenai kemampuan The World. Momen tragis ini semakin memperkuat betapa seriusnya ancaman DIO.

Melihat Jotaro tidak hanya mampu bertahan melawan DIO tetapi juga perlahan mengimbangi dan akhirnya mematahkan kepercayaan diri DIO adalah hal yang sangat memuaskan. Ketika DIO, yang dikenal selalu tenang dan penuh percaya diri, mulai kehilangan ketenangannya karena taktik dan kekuatan Jotaro, ketegangan dan kegembiraan penonton pun memuncak.

Ditambah dengan visual yang ikonis, dialog penuh gaya khas JoJo, dan pengaturan yang dramatis, pertarungan ini terasa seperti klimaks yang layak untuk arc Stardust Crusaders. Momen-momen seperti Jotaro berpura-pura mati untuk mengecoh DIO, serta pukulan terakhir yang menghancurkan The World, menjadi sorotan yang membuat duel ini begitu tak terlupakan.

7. Pertempuran akhir melawan Eren - Attack on Titan

mikasa vs eren.jpgMAPPA Studio

Sampai sekarang, saya mungkin masih memiliki beberapa masalah dengan ending Attack on Titan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pertempuran menghadapi Eren di babak akhir terasa dahsyat. Para protagonis yang tersisa, mulai dari Mikasa, Armin, hingga Levi, berjuang habis-habisan melawan teman mereka yang telah berubah menjadi ancaman terbesar umat manusia.

Sebelum duel ini, kita sudah diperlihatkan betapa mengerikannya Rumbling. Begitu banyak Colossal Titans bergerak menghancurkan dunia menjadi ancaman yang hampir mustahil dihentikan. Ketegangan mencapai puncaknya ketika para pahlawan dipaksa menghadapi kenyataan bahwa mereka harus melawan Eren, teman sekaligus orang yang telah berjuang bersama mereka.

Penyajian visual dan emosional pertempuran ini membuatnya sangat berkesan. Adegan seperti Levi akhirnya bisa menepati janjinya untuk menghabisi Zeke setelah perjalanan panjang dan penuh kehilangan menjadi salah satu momen paling memuaskan. Begitu juga dengan momen Mikasa yang, meski berat, mengambil keputusan akhir terhadap Eren, yang memberikan penyelesaian emosional bagi hubungan mereka sejak awal cerita.

Jika berbicara tentang versi anime, perbaikan pada dialog tertentu, terutama percakapan Armin dan Eren di dimensi Paths, menjadi nilai tambah yang signifikan. 

8. Shirou Emiya lawan Gilgamesh - Fate/Stay Night: Unlimited Blade Works

Shirou vs Gilgamesh - Fate/Stay Nightdok. Ufotable/ Fate/Stay Night

Sebenarnya, jika saja Gilgamesh mengerahkan seluruh kekuatannya sejak awal, pertarungan ini mungkin akan berakhir dalam sekejap. Sebagai salah satu Servant terkuat di dunia Fate/stay night, Gilgamesh memiliki Ea, senjata terkuatnya, yang bisa menghancurkan lawan dengan mudah.

Lihat saja apa yang terjadi pada Iskandar di Fate/Zero

Dibandingkan itu, Shirou hanyalah seorang manusia biasa yang mengandalkan tekad dan kemampuan sihir yang jauh di bawah Gilgamesh.

Namun, keangkuhan Gilgamesh menjadi titik lemahnya. Dia tidak langsung menggunakan Ea, senjata pamungkasnya, karena merasa Shirou tidak layak untuk itu. Hal ini yang membuat pertarungan ini begitu menarik. Shirou, dengan tekad dan kemampuannya yang terbatas, berhasil menahan serangan Gilgamesh. Ketika Shirou mengaktifkan Unlimited Blade Works, dia mampu menghadapi hujan senjata dari Gate of Babylon, mencerminkan kerja kerasnya melawan kekuatan yang seharusnya jauh di atasnya.

Momen paling memuaskan datang ketika Gilgamesh akhirnya mulai menganggap Shirou sebagai lawan yang layak. Tapi, pada saat itu, terlalu terlambat—Shirou sudah mendapatkan momentum dan berhasil memotong tangan Gilgamesh sebelum Ea sempat digunakan.

9. Spike Spiegel lawan Vicious - Cowboy Bebop

spike spiegel bangdotandline.net

Pertarungan terakhir antara Spike Spiegel dan Vicious di Cowboy Bebop adalah salah satu final battle paling ikonik dalam sejarah anime. Duel ini tidak hanya memperlihatkan aksi memukau dengan kombinasi pistol dan pedang, tetapi juga menggali hubungan mendalam antara dua sahabat yang kini terpisah oleh takdir dan ambisi.

Spike dan Vicious dulunya adalah rekan seperjuangan yang saling percaya, hingga konflik pribadi dan ambisi mereka memisahkan keduanya. Banyak yang berpendapat bahwa Spike sebenarnya enggan menghadapi Vicious dalam duel ini. Namun, demi mengakhiri bayang-bayang masa lalunya yang kelam, Spike tak punya pilihan selain melangkah ke pertempuran terakhir ini.

Duel tersebut berlangsung intens, dengan momen-momen yang menggambarkan keahlian dan determinasi masing-masing. Lebih dari sekadar pertarungan fisik, ini adalah bentrokan emosional yang memperlihatkan konflik batin mereka, baik sebagai musuh maupun sebagai mantan sahabat. Pada akhirnya, kemenangan Spike menjadi simbol kebebasan dari masa lalu yang terus menghantuinya, meskipun ia harus membayar harga yang mahal.

Dengan atmosfer melankolis dan penuh ketegangan, pertarungan ini bukan hanya soal aksi, tetapi juga penutup emosional untuk perjalanan Spike di dunia penuh kesendirian dan kehilangan. Tak heran jika duel ini dianggap sebagai salah satu final battle paling berkesan dalam dunia anime.

10. Pertempuran melawan Daki dan Gyutaro - Kimetsu no Yaiba (Entertainment District arc)

Kimetsu no Yaiba - Tengen vs Gyutarodok. Ufotable/ Kimetsu no Yaiba

Kalau yang ini adalah pertempuran akhir untuk Entertainment District arc di Kimetsu no Yaiba.

Salah satu keunikan pertempuran ini adalah fakta bahwa Daki dan Gyutaro adalah iblis tingkat atas (Upper Moon Six) yang berbagi tubuh, sehingga untuk mengalahkan mereka, kedua kepala mereka harus dipenggal hampir bersamaan. Hal ini memaksa Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke untuk bekerja sama dalam harmoni sempurna melawan ancaman yang mematikan, menciptakan dinamika pertempuran yang luar biasa kompleks.

Studio Ufotable memberikan kualitas animasi yang luar biasa pada pertempuran ini. Dari serangan-serangan eksplosif hingga efek visual pedang pernapasan, setiap frame terasa megah dan membawa ketegangan ke level baru. Teknik Blood Demon Art Daki dan Gyutaro dikombinasikan dengan teknik pernapasan Tanjiro dan Tengen menghasilkan salah satu pertarungan paling indah dalam sejarah anime.

Namun harus diperhatikan: pertarungan ini tidak hanya tentang aksi, tetapi juga menunjukkan konsekuensi dari setiap langkah yang diambil. Karakter utama seperti Inosuke dan Tengen menghadapi luka serius, sementara Tanjiro pun kesulitan. Bahkan ketika kemenangan tercapai, perasaan kepahitan tetap ada karena betapa dekatnya mereka dengan kehancuran total.

Salah satu aspek paling berkesan dari pertempuran ini adalah kisah tragis Daki dan Gyutaro. Setelah mereka dikalahkan, kilas balik yang mengungkap masa lalu penuh penderitaan mereka menambahkan dimensi emosional yang mendalam, mengingatkan penonton bahwa bahkan musuh memiliki cerita yang patut dikasihani.

Nah itu 10 pertempuran akhir paling gila di anime.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Diterbitkan pertama 3 Maret 2019, diterbitkan kembali 21 Januari 2025. 

Baca Juga: Siapa Karakter Kimetsu no Yaiba yang Cocok Jadi Teman Mainmu?

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU